DPR Tuntas Uji Kelayakan 33 Calon Duta Besar, Tunggu Pengesahan Rapat Paripurna

Katadata/Desy Setyowati
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid saat rapat kerja, Kamis malam (27/6).
Penulis: Ira Guslina Sufa
24/9/2024, 07.35 WIB

Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang membidangi persoalan pertahanan menyetujui 33 calon duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBPP). Persetujuan diberikan setelah DPR menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) yang digelar tertutup pada Selasa hingga Rabu (17-18/9) lalu. 

"Ya (disetujui), ada catatan, sifatnya rahasia, saya enggak mungkin sampaikan," kata Meutya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti dikutip Selasa (24/9). 

Lebih jauh Meutya mengatakan nama-nama calon duta besar sudah diserahkan kepada pimpinan DPR. Selanjutnya nama tersebut akan dibawa ke sidang paripurna DPR untuk mendapatkan kesepakatan Dewan. 

Terkait kemungkinan adanya tambahan calon dubes LBBP RI lainnya yang akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan selanjutnya Meutya menyebut bahwa kemungkinan besar hanya ada 33 nama itu.

"Ya, sepertinya melihat waktunya kan sudah selesai, minggu depan kita sudah minggu terakhir," kata dia.

Adapun sebelumnya, beredar di publik daftar 46 nama yang diajukan Presiden untuk mendapatkan pertimbangan dari DPR RI sebagai dubes LBBP RI. Berdasarkan daftar nama yang dikutip dari Antara, sejumlah nama yang datang dari berbagai latar belakang menjadi calon dubes LBBP RI. Mulai dari, lingkungan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, anggota DPR RI, hingga mantan hakim konstitusi.

Daftar  33 nama calon dubes LBBP RI yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi I DPR RI:

  1. Cecep Herawan, untuk Republik Korea, berkedudukan di Seoul.
  2. Chandra Warsenanto Sukotjo, untuk Republik Islam Pakistan, berkedudukan di Islamabad.
  3. Junimart Girsang, untuk Italia, berkedudukan di Roma.
  4. Muhsin Syihab, untuk Republik Federasi Brasil, berkedudukan di Brasilia.
  5. Orias Petrus Moedak, untuk Jepang, berkedudukan di Tokyo.
  6. Yuyu Sutisna, untuk Kerajaan Maroko, berkedudukan di Rabat.
  7. Andreano Erwin, untuk Republik Serbia, berkedudukan di Beograd.
  8. Didik Eko Pujianto, untuk Republik Irak, berkedudukan di Baghdad.
  9. Fikry Cassidy, untuk Republik Bolivaria Venezuela, berkedudukan di Caracas.
  10. Fransiscus De Salles Toferry Primanda Soetikno, untuk Republik Sosialis Vietnam, berkedudukan di Hanoi.
  11. Rolliansyah Soemirat, untuk Republik Islam Iran, berkedudukan di Tehran.
  12. Vedi Kurnia Buana, untuk Republik Chile, berkedudukan di Santiago.
  13. Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo, untuk Republik Finlandia, berkedudukan di Helsinki.
  14. Listiana Operananta, untuk Republik Bulgaria, berkedudukan di Sofia.
  15. Penny Dewi Herasati, untuk Hungaria, berkedudukan di Budapest.
  16. Rina Prihtyasmiarsi Soemarno, untuk Republik Ceko, berkedudukan di Praha.
  17. Siti Nugraha Mauludiah, untuk Kerajaan Denmark, berkedudukan di Kopenhagen.
  18. Yayan Ganda Hayat Mulyana, untuk Kerajaan Swedia, berkedudukan di Stockholm.
  19. Agung Cahaya Sumirat, untuk Republik Kamerun, berkedudukan di Yaonde.
  20. Hendra Halim, untuk Republik Panama, berkedudukan di Panama City.
  21. Kartika Candra Negara, untuk Republik Mozambik, berkedudukan di Maputo.
  22. Mirza Nurhidayat, untuk Republik Namibia, berkedudukan di Windhoek.
  23. Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji, untuk Republik Kenya, berkedudukan di Nairobi.
  24. Ardian Wicaksono, untuk Republik Senegal, berkedudukan di Dakar.
  25. Arief Hidayat, untuk Republik Zimbabwe, berkedudukan di Harare.
  26. Bambang Suharto, untuk Republik Federal Nigeria, berkedudukan di Abuja.
  27. Chery Sidharta, untuk Republik Deokratik Federal Ethiopia, berkedudukan di Addis Ababa.
  28. Simon Djatko Irwantoto Soekarno, untuk Republik Kuba, berkedudukan di Havana.
  29. Agus Priono, untuk Republik Suriname, berkedudukan di Paramaribo.
  30. Dicky Komar, untuk Republik Lebanon, berkedudukan di Beirut.
  31. Manahan MP Sitompul, untuk Bosnia dan Herzegovina, berkedudukan di Sarajevo.
  32. Siti Ruhaini Dzuhayatin, untuk Republik Uzbekistan, berkedudukan di Tashkent.
  33. Susi Marleny Bachsin, untuk Portugal, berkedudukan di Lisbon.