Di WPRF 2024, Gusti Bhre sebut Pentingnya Pengenalan Budaya ke Generasi Muda

Katadata/Mela Syaharani
Pimpinan Pura Mangkunegaran, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X atau Gusti Bhre (kiri) dalam acara World Public Relations Forum (WPRF) 2024 di Nusa Dua, Bali, Jumat (22/11).
Penulis: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing
22/11/2024, 14.26 WIB

Pimpinan Pura Mangkunegaran, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X atau Gusti Bhre mengatakan pengenalan budaya Indonesia kepada generasi muda merupakan sebuah keharusan. Dengan begitu, regenerasi dapat terjadi dan keberadaan budaya tersebut terus berlanjut.

“Di Mangkunegaran kami berusaha sebaik mungkin untuk menjadi jembatan penyebaran budaya kepada generasi muda melalui pengemasan yang baik, kegiatan yang ringan, menyenangkan, dan lebih mudah dicerna,” kata Gusti Bhre dalam acara World Public Relations Forum atau WPRF 2024 di Nusa Dua, Bali pada Jumat (22/11).

Ia menyampaikan pengenalan budaya di tempatnya juga meminimalisir unsur spiritual dan mistisnya, meskipun budaya Jawa tidak bisa terlepas dari dua hal tersebut. Pengemasan budaya melalui cara-cara tersebut lebih disukai generasi muda.

Hal ini, menurut dia, menjadi bukti perkembangan zaman juga berpengaruh terhadap budaya. Karena itu, cara mewariskan budaya perlu diselaraskan agar relevan dengan perkembangan zaman.

Gusti Bhre mengatakan Mangkunegaran berusaha agar budaya tidak hanya menjadi bagian nostalgia saja, tapi juga sebagai aset dan inspirasi dalam kehidupan sehari-hari. “Faktor pentingnya adalah nilai dan esensi dari budaya tersebut, selama hal itu dijaga dengan cara yang tepat, cara mengemas budaya selalu bisa berubah menyesuaikan target masyarakat yang dituju,” ujarnya.

WPRF 2024 mengusung tema besar Purposeful Influence for the Common Good, yang bertujuan menginspirasi para praktisi komunikasi dan humas untuk menyuarakan pesan-pesan positif. 

Acara ini menghadirkan total 37 pembicara internasional dan 41 pembicara nasional dalam rangkaian acara yang akan berlangsung selama empat hari. Sebanyak 22 negara, termasuk Australia, Bangladesh, Prancis, Jerman, Amerika Serikat, Arab Saudi, Nigeria, dan Afrika Selatan, menghadiri acara ini.

Reporter: Mela Syaharani