Elite PDIP Curigai Upaya Mengobok Partai Lewat Pelengseran Hasto Jelang Kongres

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Yevri Hanteru Sitorus (tengah) memberikan keterangan didampingi Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Ronny Berty Talapessy (kiri) dan Tim Reformasi Hukum Nasional Alvon Kurnia Palma (kanan) terkait munculnya baliho yang mendiskreditkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan kepengurusan partai di Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Penulis: Ade Rosman
20/12/2024, 15.23 WIB

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Deddy Yevry Sitorus mencurigai adanya upaya dari eksternal untuk mengacak-acak internal partai. Salah satunya adalah lewat upaya pelengseran Sekretaris Jenderal PDIP yang saat ini diduduki Hasto Kristiyanto.

Kecurigaan itu disampaikan Deddy saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai rumor adanya upaya melengserkan Hasto. "Kami tidak akan membantah," kata Deddy dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP seperti dikutip, Jumat (20/12). 

Menurut Deddy, rumor mengenai pelengseran Hasto sudah lama berkembang. Dia menilai rumor itu sengaja dihembuskan untuk menggoyahkan soliditas di internal partai. Tak hanya ingin melengserkan Hasto, Deddy mengatakan juga mengendus adanya upaya untuk menyerang personal elite PDIP yang kritis terhadap mantan kader PDIP Joko Widodo (Jokowi) yang kini telah dipecat dari partai. 

Lebih jauh ia menilai, serangan-serangan terhadap kader PDIP merupakan bagian dari upaya memecah kongres. Meski begitu ia tak bisa menyimpulkan apakah serangan yang dialamatkan pada partai merupakan imbas dari pemecatan Jokowi dan 26 orang lainnya dari kader PDIP. 

“Sejuta persen kami percaya ini digerakkan oleh mereka yang punya kekuasaan. Kami tahu dan kami punya bukti-buktinya. Tapi kalau Anda mau tahu siapa yang bermain silahkan tanya sama yang melapor,” ujar Deddy. 

Di sisi lain, Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Hukum, Ronny Talapessy mengatakan Megawati telah menginstruksikan para kader untuk mulai awas menghadapi serangan jelang Kongres V PDIP pada 2025 mendatang. Ronny menginstruksikan para kader agar waspada terkait upaya mengacak-acak partai banteng.

Arahan itu berdasar pada beredarnya sejumlah baliho yang mempermasalahkan sah atau tidaknya perpanjangan kepemimpinan Megawati Soekarnoputri yang diperpanjang sejak Juni 2024. Ronny menilai, baliho dan spanduk itu sifatnya menghasut. 

Ia mengatakan, mulai muncul upaya untuk mengacak-acak internal partai banteng jelang Kongres. "Telah menciptakan kondisi siaga-1 di internal PDI Perjuangan untuk memberikan reaksi terhadap adanya upaya 'mengawut-awut' PDI Perjuangan menjelang Kongres PDI Perjuangan sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Ronny.

Rony menjelaskan perpanjangan masa kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan telah dilaksanakan sesuai dengan Pasal 28 Anggaran Dasar Partai dan Pasal 15 Anggaran Rumah Tangga Partai. Selain itu perpanjangan masa kepengurusan menjadi kewenangan prerogatif Ketua Umum yang diamanatkan oleh Kongres Partai serta ditetapkan dalam Rakernas V PDI Perjuangan Tahun 2024.

Dalam konferensi pers itu, DPP PDIP juga memperlihatkan cuplikan video dari sejumlah jajaran pengurus DPC, DPD Partai yang menyatakan solid dan siap melawan pihak-pihak yang mencoba menyerang Megawati dan partai berlambang banteng moncong putih ini.

Reporter: Ade Rosman