Kepolisian berhasil membongkar sindikat pembuat uang palsu di kampus UIN Makassar, Sulawesi Selatan. Berdasarkan penyidikan polisi, dari produksi di kampus tersebut, pihaknya menemukan barang bukti senilai ratusan triliun rupiah palsu.
Untuk menjaga keamanan dan menghindari kerugian, ada baiknya mengetahui ciri-ciri uang asli dan mendeteksi keaslian uang rupiah agar tidak tertipu.
Uang palsu biasanya beredar di pasar tradisional atau toko kecil saat dalam kondisi ramai pengunjung, sehingga pedagang tidak sempat meluangkan waktu untuk memeriksa uang.
Dalam sindikat peredaran uang palsu di UIN Makassar, Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan menyebut Kepala Perpustakaan UIN berinisial Al diduga memiliki peran sentral dalam operasi sindikat tersebut. Al disebut menyediakan tempat aman untuk memproduksi uang, surat berharga negara (SBN) hingga sertifikat BI yang nilainya mencapai ratusan triliunan rupiah.
Penemuan Uang Palsu di UIN Makassar
Peredaran uang palsu di UIN Makassar terungkap setelah seorang anggota sindikat uang palsu berinisial K, melakukan transaksi di Kecamatan Palangga, Gowa, pada 26 November 2024. Berdasarkan informasi dari masyarakat, K diketahui melakukan transaksi dengan menggunakan uang pecahan Rp100.000 palsu sebanyak lima lembar.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan pengembangan hingga mengarah pada penangkapan 17 tersangka pada awal Desember lalu. Dalam penyelidikan lebih lanjut, polisi mengidentifikasi peran masing-masing tersangka, dengan menyebut aktor utama sindikat ini merupakan AI, MS, dan ASS.
AI bertanggung jawab menyediakan "tempat aman" untuk memproduksi uang palsu di dalam kampus UIN Alauddin. Polisi menyatakan bahwa percetakan uang palsu di dalam perpustakaan kampus sudah beroperasi sejak September 2024, dengan mesin cetak yang dimodifikasi dan dipindahkan dari rumah MS di Jalan Sunu, Bontoala, Kota Makassar.
Menurut catatan kepolisian, sindikat ini diduga sudah beroperasi sejak 2010. Bahkan salah tersangka AI memiliki rencana untuk mencalonkan diri dalam Pilkada Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Ia ingin menggunakan uang palsu tersebut sebagai dana kampanye. Akan tetapi rencana tersebut tak dapat terwujud karena karena tidak ada partai yang mendukungnya.
Pihak kepolisian berhasil menyita mesin yang diduga digunakan untuk mencetak uang palsu sebagai barang bukti.
Cara Cek Keaslian Uang Rupiah
Penting bagi kita mengetahui cara cek keaslian uang Rupiah agar terhindar dari peredaran uang palsu. Berikut caranya:
1. Perhatikan Warna dan Desain
Salah satu cara paling mudah untuk mengenali uang palsu adalah dengan memeriksa warna dan desainnya. Uang asli umumnya memiliki warna yang tajam dan terang, sementara uang palsu, cenderung memiliki warna lebih pudar dan kusam. Jika uang terlihat buram, itu bisa menjadi indikasi bahwa uang tersebut palsu.
Kemudian gambar pahlawan, ornamen, dan logo Bank Indonesia pada uang asli akan terlihat jelas dan rapi. Sebaliknya, uang palsu sering kali memiliki detail yang kabur atau tidak lengkap.
2. Diraba: Periksa Tekstur Kertas
Tekstur kertas juga dapat menjadi petunjuk penting dalam memeriksa keaslian uang Rupiah. Uang asli terbuat dari kertas khusus yang lebih tebal dan memiliki permukaan kasar.
Ketika diraba, kita akan merasakan tekstur kertas yang kokoh dan kasar. Sebaliknya, uang palsu biasanya terbuat dari kertas tipis dan halus, mirip dengan kertas HVS.
Uang asli dilengkapi dengan elemen pengaman yang tidak dimiliki uang palsu. Misalnya, bagian tertentu dari gambar utama dan lambang negara pada uang asli akan terasa kasar saat diraba. Jika tidak ada perbedaan tekstur seperti itu, kemungkinan besar uang yang kita pegang adalah palsu.
3. Diterawang: Gunakan Cahaya untuk Memeriksa
Menerawang uang dengan cahaya ialah metode yang efektif untuk memverifikasi keasliannya. Uang asli akan menunjukkan fitur-fitur, seperti gambar pahlawan dan logo Bank Indonesia yang tetap jelas ketika diterawang. Kita juga dapat melihat watermark yang terdapat di semua pecahan uang kertas.
Dengan menerawang uang, kita dapat menemukan elemen desain tersembunyi, seperti benang pengaman pada pecahan Rp100.000 dan Rp 50.000 yang akan berubah warna jika dilihat dari sudut tertentu. Jika uang tidak menunjukkan tanda-tanda ini saat diterawang, kita perlu berhati-hati.
4. Periksa Benang Pengaman
Cara cek keaslian uang rupiah berikutnya periksa benang pengaman. Benang pengaman adalah fitur penting yang menandakan keaslian uang. Pada pecahan tertentu, benang akan terlihat menyatu dengan kertas dan dapat berubah warna jika dilihat dari sudut tertentu.
Jika benang pengaman tidak terlihat atau berbeda dari desain aslinya, kemungkinan besar uang tersebut palsu. Uang palsu sering kali tidak dilengkapi dengan benang pengaman atau dibuat dengan cara yang tidak sesuai.
5. Kenali Ciri-Ciri Spesifik Uang Rupiah
Setiap pecahan uang rupiah memiliki ciri-ciri khas, seperti ukuran, desain, dan warna. Penting bagi kita untuk mengenali ciri-ciri uang asli agar mudah membedakan antara uang asli dan palsu. Misalnya, pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 memiliki tinta yang berubah warna saat dilihat dari sudut tertentu.
Selain itu, setiap pecahan uang juga memiliki gambar tersembunyi yang hanya bisa terlihat pada sudut pandang tertentu. Jika uang yang kita terima tidak memiliki ciri-ciri tersebut, sebaiknya kita lebih berhati-hati dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dengan memahami ciri-ciri uang asli, kita dapat lebih teliti dalam melakukan transaksi.
Penting mengetahui cara cek keaslian uang rupiah dengan teliti. Dengan memeriksa warna, desain, tekstur kertas, benang pengaman, serta menerawang uang untuk mencari tanda-tanda tersembunyi, kita dapat terhindar dari korban peredaran uang palsu.