PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) merespons perihal pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan terhadap sejumlah karyawan. PHK itu sebelumnya sempat ramai diperbincangkan di media sosial terutama berkaitan dengan konten seputar PHK terhadap divisi produksi yang beredar pada Rabu (18/12) lalu.
Direktur Intermedia Capital, Arhya Winastu Satyagraha, PHK tersebut merupakan bagian dari efisiensi yang tengah dilakukan perusahaan. Menurut Arhya, ANTV selanjutnya bakal mengubah model bisnis. Arhya mengatakan PHK dilakukan agar Intermedia Capital bisa bertahan di industri media. Adapun PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV) merupakan stasiun televisi swasta milik PT Intermedia Capital Tbk (MDIA).
Menurut Arhya, perusahaan memiliki strategi bisnis untuk ke depannya. Apabila menilik kinerja ANTV sebelumnya, banyak konten yang diproduksi secara internal sehingga membutuhkan tim produksi yang besar.
"Kalau diingat mungkin 15 tahun yang lalu ANTV adalah penyiar untuk sepak bola," kata Arhya dalam acara Public Expose MDIA di Bakrie Tower, Jakarta, Senin (23/12).
Tak hanya itu, Arhya mengatakan efisiensi perlu dilakukan untuk menurunkan biaya produksi. Sementara strategi saat ini mayoritas konten-konten ANTV merupakan program akuisisi baik lokal maupun asing.
Di tengah pergeseran ke era digital, Arhya mengatakan MDIA hingga kini juga terus mengevaluasi strategi di tengah perubahan arah model bisnis media. Ia mengaku perusahaan ingin memastikan bahwa tenaga kerja perusahaan memiliki fleksibilitas demi mendukung bisnis digital.
Namun, ia mengakui mengembalikan masa kejayaan ANTV tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat. Oleh karena itu, perusahaan akan terus evaluasi agar dapat bertahan di tengah ketatnya persaingan industri dan penuh tantangan.
“Dan kami akui ini bukan keputusan gampang bagi kami," ucapnya.
Sebelumnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) disebut-sebut berencana mengakuisisi ANTV. Arhya menjelaskan hubungan antara MDIA dan Elang Mahkota Teknologi bukanlah hal baru. Apalagi mengingat kabar serupa sudah pernah muncul sejak lama, bahkan sekitar 10-15 tahun yang lalu.
Arhya mengatakan, di tengah situasi pasar yang mengalami konsolidasi, wajar bila kemudian kabar PHK kembali ramai dibicarakan. Arhya juga menyampaikan bahwa meskipun belum ada kepastian mengenai rencana aksi korporasi, diskusi antara para pemain di industri televisi terus berlangsung.
Ia juga menilai bahwa penambahan kepemilikan saham Emtek di MDIA merupakan hal yang biasa. “Apakah kita mau diakuisisi atau kita mengakuisisi mereka atau apa. Tapi, ya, namanya diskusi bagaimana kita berkolaborasi saya rasa itu adalah bagian dari efisiensi dari industri ini,” ucap Arhya kepada wartawan di Jakarta, Senin (23/12).