BGN Dukung Usul Khofifah Terkait Alokasi APBD untuk Makan Bergizi Gratis
Badan Gizi Nasional (BGN) menyambut positif gagasan Gubernur Jawa Timur Terpilih, Khofifah Indar Parawansa, yang mengusulkan adanya dana tambahan makan bergizi gratis (MBG) dari anggaran pendapatan dan belanja daerah atau APBD.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan dirinya telah menindaklanjuti usulan Khofifah ke Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Dadan mengatakan alokasi APBD bagi makan bergizi gratis dapat diwujudkan dan krusial untuk mempercepat implementasi program tersebut.
"Tentu saja bisa direalisasikan dan sangat perlu," kata Dadan lewat pesan singkat WhatsApp pada Rabu (15/1).
Dia menguraikan ada tiga hal yang bisa dilakukan bersama antara pemerintah daerah (Pemda) dan BGN. Dadan mengatakan pemda dapat berkontribusi dalam menyiapkan infrastruktur hingga membina masyarakat untuk memasok bahan baku berbasis potensi sumber daya lokal.
"Dan beberapa dinas terkait dapat bersama-sama menyalurkan bantuan terutama untuk ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita," ujarnya.
Sebelumnya, Khofifah menilai pengalihan sebagian kecil porsi APBD dapat meningkatkan kualitas pangan sekaligus memperluas sasaran penerima makan gratis. Dia memberikan contoh tambahan dana APBD dapat mengoptimalkan mutu makanan, misalnya dengan menambahkan telur untuk meningkatkan kandungan protein.
Penambahan anggaran tersebut untuk meningkatkan kualitas makanan yang diberikan. Hal itu disampaikan Khofifah saat bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (14/1).
"Saya sederhananya ditambah telur separuh lebih bagus. Namun kembali harus berdiskusi dengan konsultan gizinya," ujarnya seusai pertemuan.
Khofifah juga mendorong perluasan penerima MBG ke tingkat raudhatul athfal (RA). Para murid RA belum secara spesifik menjadi sasaran program MBG. Pahadal, RA merupakan lembaga pendidikan yang setara dengan taman kanak-kanak (TK).
Dia menyampaikan ada sekitar 3.500 RA yang berada di bawah naungan Muslimat NU. "Kami menyampaikan bahwa RA juga sebaiknya masuk di dalam coverage program MBG," kata Khofifah.
Badan Gizi Nasional menegaskan tetap menggunakan porsi anggaran Rp 71 triliun untuk pelaksanaan program MBG sepanjang 2025. Dadan menguraikan penggunaan alokasi dana Rp 71 triliun bakal itu dibagikan ke dalam tiga periode.
Distribusi MBG fase Januari-April ditargetkan mampu melayani tiga juta orang melalui 937 titik dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Sasaran penerima MBG bakal ditingkatkan menjadi enam juta penerima untuk sesi April-Agustus melalui 2.000 SPPG.
Dadan mengatakan, BGN juga telah menghitung target sasaran penerima MBG menjadi 15 - 17,5 juta penerima pada akhir Agustus sampai dengan Desember 2025 dengan pengerahan 5.000 SPPG. "Kami sudah mendapat Rp 71 triliun untuk 2025," kata Dadan lewat pesan singkat WhatsApp pada Senin (13/1).