PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo yang Viral Ingin Rampok Uang Negara

Antara
Viral anggota DPRD Wahyudin Moridu ingin rampok uang negara
Penulis: Desy Setyowati
21/9/2025, 08.06 WIB

DPP PDIP memecat anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, karena ucapannya yang viral ingin merampok uang negara. Partai menilai tindakannya mencederai hati rakyat.

“Yang bersangkutan telah dilakukan klarifikasi oleh DPRD Gorontalo dan DPD sudah menyampaikan laporan ke DPP, memohon untuk diambil tindakan organisasi atas perbuatannya,” kata Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun dikutip dari akun resmi Instagram, Sabtu (20/8) malam.

Komarudin Watubun mengatakan komite etik dan disiplin telah merekomendasikan kepada DPP PDIP. DPP PDIP sudah mengeluarkan surat pemecatan kepada yang bersangkutan, dan dalam waktu dekat segera dilakukan Pergantian Antar Waktu alias PAW.

“Saya mau sampaikan kepada seluruh kader partai dari Sabang sampai Merauke untuk tetap menjaga kedisiplinan, etik, kehormatan, wibawa partai maupun keluarga masing-masing,” kata Komarudin Watubun.

Sebelumnya viral anggota DPRD Gorontalo mengatakan ingin merampok uang negara. Dalam video berdurasi satu menit 5 detik itu, memperlihatkan Wahyudin Moridu sedang berbicara dengan seorang perempuan di dalam mobil yang melintasi bandara Djalaluddin Gorontalo.

Rekaman video itu menunjukkan teman perempuannya sedang bertanya kepada Wahyudin Moridu tentang tujuan mereka saat itu. Lalu anggota DPRD itu menjawab mereka akan menuju ke Makassar menggunakan uang negara.

Selanjutnya dengan nada tegas ia mengatakan bahwa mereka berdua akan merampok uang negara dan menghabiskan uang negara agar menjadi negara miskin.

Kemudian sambil tertawa, ia menyebut sedang bersama selingkuhannya dan hendak menuju ke Makassar menggunakan uang negara.

Kalimat terakhir dalam video itu, ia menyebut nama lengkapnya sendiri, berikut statusnya selaku anggota DPRD Provinsi Gorontalo, yang menurutnya masih aktif menjabat hingga 2031.

Video itu menjadi viral di media sosial seperti TikTok, Facebook, Instagram, dan WhatsApp, serta memunculkan beragam komentar negatif dari masyarakat.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Desy Setyowati, Antara