Prabowo Respons Polemik Utang Proyek Whoosh: Saya Akan Tanggung Jawab
Presiden Prabowo Subianto merespons polemik soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh. Prabowo mengatakan bahwa ia akan bertanggung jawab atas penyelesaian Whoosh yang belakangan ini menjadi sorotan.
"Tidak usah khawatir apa itu ribut-ribut Whoosh. Saya sudah pelajari masalahnya. Tidak ada masalah, saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya," ujar Prabowo saat peresmian Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat, Selasa (4/11) seperti disiarkan dalam Youtube Sekretariat Presiden.
Prabowo mengatakan bahwa transportasi publik seperti Whoosh tidak seharusnya dinilai dari sisi keuntungan finansial semata, melainkan dari manfaat sosial yang diberikan kepada masyarakat.
Menurut Presiden, transportasi umum di seluruh dunia juga tak bisa dilihat dari sisi finansial. "Hitung manfaat untuk rakyat. Di seluruh dunia begitu, ini namanya Public Service Obligation.,” katanya.
Oleh sebab itu, Prabowo meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu yang menimbulkan kekhawatiran publik. Prabowo juga mengatakan dirinya akan memastikan uang negara akan digunakan untuk kepentingan masyarakat, salah satunya transportasi umum.
"Uang rakyat tidak boleh dicari. Akan kami kembalikan untuk pelayanan kepada rakyat," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Investasi Danantara Rosan P Roeslani menargetkan dapat menerbitkan tiga skema penyelesaian utang proyek Whoosh pada akhir tahun ini. Skema ini digodok bersama perwakilan Cina, yaitu National Development and Reform Commision.
"Setelah pengkajian skema penyelesaian utang Whoosh selesai, kami akan paparkan hasilnya ke semua kementerian terkait, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, dan Dewan Ekonomi Nasional," kata Rosan di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Jakarta, Jumat (17/10).
Rosan tidak mau skema penyelesaian utang Whoosh berpotensi menimbulkan masalah baru karena dampaknya akan terasa ke kinerja keuangan PT Kereta Api Indonesia.
Sedangkan, Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin mengatakan permasalahan keuangan yang ditimbulkan Kereta Cepat menjadi “bom waktu” perusahaan. KAI diperkirakan harus menanggung kerugian Whoosh hampir 4 triliun sejak pada 2022-2024.
Nilai tanggungan terhadap kerugian Whoosh paling besar terjadi pada tahun lalu atau hingga Rp 2,24 triliun. Kerugian Whoosh yang ditanggung KAI pada tahun ini diproyeksikan mencapai Rp 1,2 triliun.