PT Telkom Indonesia akan terus membangun lebih banyak lagi pusat data di seluruh Indonesia. Tiga puluh lima pusat data yang saat ini ada di berbagai wilayah di Indonesia masih merupakan tahap awal perjalanan pengembangan digitalisasi.
Direktur Enterprise dan & Business Service Telkom Indonesia Veranita Yosephine mengungkapkan, Telkom memiliki lebih dari 25.000 karyawan di Telkom, dan lebih dari 20.000 orang adalah insinyur teknologi yang bekerja di sisi teknikal aktivitas.
Jadi, kata Veranita, Telkom memiliki semua talenta terbaik di Indonesia yang bekerja setiap hari untuk membangun kemampuan, infrastruktur, dan solusi digital.
`Telkom benar-benar di sini untuk menjadi kekuatan yang mendorong gaya hidup digital dan ekosistem media. Dan kami berharap dengan itu kami dapat melayani Indonesia dalam mewujudkan agenda tersebut` kata Veranita di acara Trend Maker Summit 2025 di Jimbaran, Bali, Kamis (27/11/2025).
Veranita menambahkan, proses pengambilan keputusan telah berubah secara dramatis di sisi konsumen dan Telkom perlu beradaptasi. Saat ini, jelas dia, Telkom memiliki pilihan pengambil keputusan yang lebih beragam.
`Merek perlu beradaptasi. Perusahaan perlu beradaptasi karena konsumen beradaptasi dengan sangat, sangat cepat. Dan regulasi juga, menurut saya, di banyak area sedang berusaha mengejar ketinggalan karena semuanya begitu cepat dan terfragmentasi. Jadi, pemerintah di berbagai negara dan wilayah sedang berusaha memahami, tahu kan, di mana harus menerapkan mitigasi yang tepat, mengurangi regulasi, atau mengatur ruang digital ini,` ujar Veranita.
Ia menambahkan, perusahaan teknologi seperti Telkom juga ikut dalam perlombaan ini. Di sektor teknologi, investasi yang mengalir setiap harina mencapai miliaran dolar untuk menciptakan teknologi baru, kemampuan baru pelatihan tenaga kerja, menganalisis semua data, dan menginterpretasikan semua analitik.
`Jadi, semua orang seolah-olah sedang berlomba. Pertanyaannya adalah bagaimana Indonesia akan berperan dalam lingkungan yang terus berubah ini dengan kemajuan digital, dengan evolusi digital tanpa meninggalkan satu orang pun di belakang? Karena, seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki lanskap yang terfragmentasi. Kita memang memiliki kekuatan di berbagai kota, di berbagai provinsi. Bagaimana kita membawa inklusi sehingga semua orang dapat merasakan manfaatnya, semua orang dapat memiliki peran yang berarti dalam pertumbuhan ini, dalam trajektori ini, dalam evolusi ini? Jadi, di seluruh wilayah, kami percaya peran telekomunikasi bukan hanya memfasilitasi tetapi juga memimpin,` pungkas Veranita.