Prabowo Sebut Rakyat Masih Tegar dan Sabar Usai Kunjungi Korban Bencana Sumatra
Presiden Prabowo Subianto menyebut, para korban bencana di sejumlah wilayah Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara saat ini masih tegar dan sabar. Ia memastikan pemerintah terus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan para korban, termasuk mengalokasikan anggaran untuk pembangunan rumah korban bencana.
Pernyataan ini disampaikan Prabowo usai mengunjungi posko pengungsian korban bencana di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, serta Takengon, Kabupaten Aceh Tamiang, dan Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.
Prabowo menjelaskan, fokus utama pemerintah saat ini adalah membuka akses untuk wilayah terdampak bencana yang masih terisolasi. Menurut dia, perbaikan infrastruktur, seperti listrik, air bersih, dan hunian tetap, secara utuh tidak bisa dilakukan dengan sekejap.
"Saya kira rakyat masih tegar dan sabar. Kami sudah merencanakan alokasi perumahan dan hal-hal terkait hunian tetap," kata Prabowo di Lapangan Udara Soewondo, Sabtu (13/12).
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi memprediksi penyelesaian perbaikan infrastruktur terdampak, termasuk perbaikan atau pembangunan rumah baru rampung pada tahun depan. Pemerintah masih menghitung dan mengidentifikasi jumlah rumah terdampak.
Hadi mengatakan, secara paralel telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyiapkan lahan bagi rumah korban bencana dengan tingkat kerusakan berat. Menurutnya, 52 pemerintah kabupaten/kota telah menginventarisasi tanah negara sebagai titik relokasi jika pembangunan di lokasi eksisting tidak dimungkinkan.
"Mungkin penyelesaian hunian tetap akan selesai dalam hitungan bulan ya. Tanah-tanah yang sudah diinventarisir akan dialokasikan sebagai titik-titik relokasi dari saudara-saudara kita yang kemarin terdampak," kata Hadi.
Berdasarkan pantauan Katadata, mayoritas area Desa Sukajadi, Aceh Tamiang kini telah rata dengan lumpur dan bonggolan kayu. Kedalaman lumpur di wiayah tersebut mencapai pinggang orang dewasa pada kemarin, Kamis (11/12).
Meski tak mampu rampung tahun ini, Hadi berkomitmen pemulihan infrastruktur terdampak banjir dan longsor di Sumatera tidak akan memakan waktu 5 tahun.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Rabu (10/12) mencatat, ada 112 ribu rumah terdampak kerusakan bencana alam di Sumatera. Kerusakan ini terjadi di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Dia menyebut ada beberapa kategori kerusakan yang dipetakan pemerintah, yakni rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, dan rumah hanyut
AHY menyampaikan, ada 75 ribu rumah terdampak di Aceh, 28,9 ribu rumah di Sumatera Utara, dan 8.900 rumah di Sumatera Barat. AHY mengatakan data kerusakan rumah ini akan terus diperbaharui dari waktu ke waktu.
“Kami sedang mempersiapkan dan menghitung anggaran kebutuhan untuk perbaikan serta pembangunan rumah rakyat. Termasuk juga relokasi ke area yang lebih aman dari daerah rawan bencana,” kata AHY dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Pascabencana Sumatera, Kamis (11/12).