Pembangunan Jembatan Bailey Garoga Dikebut, Progres Pondasi Capai 85%

ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/tom/am.
Prajurit TNI Kodam Iskandar Muda bersama petugas Kementerian Pekerjaan Umum merampungkan pembangunan jembatan Bailey sebagai pengganti sementara Jembatan Juli yang rusak akibat banjir bandang di Bireuen, Aceh, Sabtu (13/12/2025).
23/12/2025, 13.57 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) mempercepat pembangunan Jembatan Bailey di Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan. Jembatan darurat tersebut ditargetkan rampung dan dapat difungsikan pada Januari 2026.

Jembatan di Desa Garoga sebelumnya terputus akibat banjir bandang pada akhir November lalu. Kondisi ini sempat menghambat mobilitas warga serta aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Pemerintah menjadikan pembangunan jembatan sebagai prioritas untuk segera memulihkan konektivitas wilayah.

Berdasarkan video yang dirilis Kementerian PU pada Selasa (23/12), progres pembangunan menunjukkan perkembangan signifikan. Pekerja Kementerian PU bersama personel TNI tengah menyelesaikan pemasangan pondasi bronjong sebagai struktur penahan tanah. Batu-batu besar dimasukkan ke dalam anyaman kawat baja berbentuk kotak guna memperkuat fondasi jembatan. Hingga kini, progres pemasangan pondasi bronjong telah mencapai sekitar 85%.

Selain itu, pemasangan pondasi kontainer juga terus dikerjakan. Sejumlah alat berat dikerahkan untuk membantu proses perataan dan distribusi beban agar struktur jembatan lebih stabil. Progres pada tahap ini telah mencapai sekitar 50%.

Sementara itu, panel baja untuk joint railing atau pagar pengaman jembatan telah selesai dirangkai sepenuhnya. Pemancangan pipa berdiameter 6 inci yang berfungsi sebagai saluran drainase juga telah rampung, dengan progres mencapai 100%.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan seluruh jajarannya untuk mempercepat pembukaan jalan dan perbaikan jembatan yang rusak akibat bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Instruksi tersebut menekankan pentingnya pemulihan konektivitas guna mendukung aktivitas masyarakat dan distribusi logistik.

“Penanganan darurat dilaksanakan selama 24 jam agar seluruh konektivitas utama di tiga provinsi tersebut dapat segera kembali tembus guna mendukung distribusi logistik dan mobilitas masyarakat,” kata Prabowo.

Sejalan dengan arahan tersebut, Kementerian PU terus menambah dukungan alat berat dan personel serta berkolaborasi dengan berbagai instansi terkait agar perbaikan infrastruktur berjalan efektif. Pemasangan Jembatan Bailey difokuskan pada titik-titik prioritas yang menjadi jalur utama aktivitas masyarakat.

Selain pembangunan jembatan darurat, Kementerian PU juga melakukan perbaikan jalan nasional yang terdampak bencana. Langkah tersebut mencakup pengisian agregat dan aspal pada ruas jalan yang amblas, pemasangan bronjong dan geotekstil, pembangunan dinding penahan tanah, penutupan area longsor dengan terpal, hingga penimbunan ulang dan pemadatan untuk memastikan keamanan serta kelancaran lalu lintas.

Melalui percepatan ini, pemerintah berharap akses masyarakat di wilayah terdampak dapat segera pulih dan aktivitas warga kembali berjalan normal dalam waktu dekat.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.