Luhut Bakal Gandeng Abu Dhabi untuk Rehabilitasi Mangrove

ANTARA FOTO/Arnas Padda
Pengunjung menikmati suasana hutan mangrove Lantebung di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (15/2/2020). MEnko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan berencana menggandeng Abu Dhabi untuk merehabilitasi hutan mangrove di Indonesia.
Editor: Ekarina
25/2/2020, 15.52 WIB

Tak hanya itu, dia juga menyatakan potensi energi baru terbarukan yang ada di Nusantara begitu banyak. Jika dapat dimanfaatkan dengan baik peluang Indonesia menjadi negara tanpa emisi gas karbon semakin terbuka.

"Kita punya peluang menjadi negara tanpa emisi gas karbon (uncarbon superpower). Indonesia memiliki lahan gambut (peatland) seluas 7,5 juta hektare (ha), mangrove 3,1 juta ha, dan hutan seluas 180 juta ha sehingga memberikan kontribusi sangat banyak terhadap penyerapan gas karbon dunia," kata dia. 

(Baca: Kunjungi Abu Dhabi, Jokowi Borong 16 Komitmen Investasi Rp 319 Triliun)

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memprediksi Indonesia memiliki potensi tambahan pendapatan Rp 350 triliun melalui jual beli kredit karbon. Ini sejalan dengan luasnya lahan gambut dan hutan sebagai penyerap karbon milik Indonesia. 

Saat ini pemerintah tengah merampungkan aturan jual beli kredit karbon. KLHK bakal mengkaji teknis sertifikasi penurunan emisi karbon dengan melibatkan empat kementerian lain yakni Kemenko Perekonomian, Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Keuangan serta Kementerian Perindustrian. 

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto