Indonesia Incar Ekspor Buah Tropis ke Argentina

ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF
Petugas Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar memeriksa buah Salak Gula Pasir siap ekspor saat kegiatan pelepasan ekspor komoditas pertanian unggulan Bali di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Kamis (21/3/2019).
Penulis: Ekarina
8/5/2019, 14.52 WIB

Pemerintah membidik peluang ekspor produk hortikultura dan buah tropis ke Argentina. Hal ini diungkapkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai menerima kunjungan Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti di kantornya.

Pertemuan itu salah satunya membahas tentang  hubungan kerja sama bilateral terkait hasil pertanian dari kedua negara.

Menteri Amran berharap kerja sama tersebut dapat memperbesar pasar ekspor produk hortikultura seperti buah tropis dan komoditas strategis lainnya ke Argentina.

(Baca: Dolar Menguat, Kementan Targetkan Ekspor Pertanian Tembus Rp 499 T)

Beberapa produk  buah yang  ditawarkan diekspor ke sana di antaranya manggis, nanas, pisang, salak, serta kopi dan lada. "Hal-hal yang didiskusikan tentunya menguntungkan kedua belah pihak," kata dia di Kantornya, Rabu (8/5).

Amran menyatakan produksi nanas Indonesia pada 2018 mencapai 2 juta ton. Nanas saat ini sudah banyak diekspor ke beberapa negara di kawasan Asia, Timur Tengah, dan Eropa sebesar 250 ribu ton.

Sementara ekspor manggis menurutnya telah mencapai 40 ribu ton dari produksi 160 ribu ton selama 2018. Begitu juga dengan salak yang diekspor ke negara-negara Asia sebanyak 1.200 ton dari 950 ribu ton produksi petani.

Sementara untuk produk olahan hortikultura, Amran menjelaskan bahwa komoditas hortikultura yang strategis untuk diekspor adalah pasta cabai, pasta bawang, pasta buah-buahan (jambu, mangga dan sirsak). Selain itu, Argentina juga diharapkan bersedia membuka akses pasar untuk sarang burung walet yang menjadi andalan ekspor Indonesia.

(Baca: Pemerintah Perluas Pasar Ekspor ke Amerika Latin)

Indonesia juga menjajaki potensi kerja sama transfer teknologi pertanian dari Argentina, di antaranya sistem penyimpanan hasil pertanian yang efisien dan ramah lingkungan (silo bag), serta teknologi penanaman tanpa olah tanah (no till farming) yang bisa memperpendek proses dan memangkas ongkos produksi.

"Argentina siap berinvestasi di Indonesia khususnya alat dan mesin pertanian dan sudah diuji coba yakni dryer atau alat pengering di Jawa Tengah," kata Amran.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Amran didampingi oleh Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita.

Sementara pihak Argentina hadir pula di antaranya Secretary of Agriculture, Livestock and Fishery Guillermo Bernaudo, President of National Food Security and Quality Service Ricardo Negri dan Deputy Head of Mission Leandro Waisman.

Reporter: Antara