Konsumsi Kopi Naik Tajam, Produksinya Stagnan

Donang Wahyu | KATADATA
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
24/8/2017, 14.18 WIB

(Baca juga:  Ikut Pameran Makanan di Jerman, Pemerintah Incar Rp 200 Miliar)

Dalam pelaksanaan pelatihan dan inovasi, dia mengatakan akan mengerahkan 60 pelatih ke 15 provinsi penghasil kopi di daerah. Dia menargetkan ada sekitar 18.000 petani yang bakal ikut dalam program.

Pada 2016, pelatihan kopi robusta mengerahkan 122 pelatih yang telah memberikan pengajaran kepada sekitar 66 ribu petani. Fokusnya dilakukan pada 11 provinsi penghasil kopi seperti Aceh, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Di sisi lain, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Kementerian Pertanian Widi Hardjono mengaku pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan produksi kopi nasional. Dia mengaku SKOPI memberikan bantuan berupa standardisasi kurikulum internasional.

"Kurikulum telah disusun merupakan cerminan keseriusan pemerintah untuk peningkatan profesionalisme petani dan produk yang dihasilkan," kata Widi.

(Baca: Pemerintah Bawa 21 Perusahaan Berpromosi ke Afrika)

Sementara Deputi Bidang Pertanian dan Pangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdalifah Machmud mengatakan peningkatan produksi harus dilakukan. "Kopi sudah menjadi gaya hidup masyarakat," kata Musdalifah.

Dia juga berharap peningkatan produksi kopi bakal memicu ekspor. Sehingga devisa negara yang disumbangkan akan semakin besar.

Halaman:
Reporter: Michael Reily