Menhub Persilakan Tiongkok Kembangkan Transportasi di Ibu Kota Baru

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Warga beraktivitas di Jakarta, Senin (26/8/2019). Pemerintah memutuskan akan memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Menhub persilakan China Railway Construction Corporation untuk berinvestasi mengembangkan transportasi massal di ibu kota baru Indonesia.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
3/9/2019, 12.58 WIB

“Katakanlah satu ide membuat AGT (Automated Guided Train) itu dihubungkan antarkantor ke Istana, sehingga kalau kami rapat macam saya dan Pak Wiranto enggak perlu bawa mobil sendiri, tapi ada kereta yang menerus circle di situ,” kata Budi.

(Baca: Ibu Kota Negara Pindah, Jakarta Tetap Jadi Pusat Ekonomi Indonesia)

Selain itu, Budi menyebut kereta ini akan menghubungkan ibu kota baru dengan kota-kota di sekitarnya, seperti Balikpapan dan Samarinda. Budi mengatakan, konsep transportasi massal di ibu kota baru ini akan difinalisasikan pekan ini.

“Kami akan laporkan kepada Presiden konsep transportasi daripada (ibu) kota baru di Kalimantan Timur,” kata Budi.

Untuk diketahui, Tiongkok tertarik untuk berinvestasi dalam pengembangan transportasi massal di ibu kota baru. Hal ini diketahui dari hasil pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dengan Chairman China Railway Construction Corporation Limited (CRCC), Chen Fenjian pada Senin (2/9).

Hanya saja, belum ada putusan resmi terkait rencana investasi Tiongkok untuk pengembangan transportasi massal di ibu kota baru. Sebab, pihak CRCC belum memberikan data lengkap terkait hal tersebut.

”Saya bilang enggak tahu kalau itu. Saya bilang nanti lah, datanya belum lengkap itu,” kata Luhut.

(Baca: PNS dari 4 Kementerian Prioritas Dipindahkan ke Ibu Kota Baru)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu