Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat membatalkan sistem ganjil genap kendaraan saat mudik 2019 di lintas penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni. Sebelumnya, imbauan pemberlakuan sistem tersebut tertulis dalam surat Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi.
“Imbauan pemberlakukan tanda nomor kendaraan ganjil/genap selama masa angkutan Lebaran tahun 2019 di lintas penyeberangan Merak-Bakauhuni dinyatakan dicabut dan tidak berlaku,” demikian tertulis dalam surat Ditjen Perhubungan Darat yang ditanda tangani Budi, Rabu (29/5).
Sistem ganjil genap sempat direncanakan berlaku pada 30 Mei-1- Juni 2019, khusus untuk kendaraan roda empat yang ingin menyeberang pada pukul 20.00-08.00 WIB. Sistem ini bertujuan untuk mencegah antrean panjang di malam hari yang biasa terjadi saat mudik tahun-tahun sebelumnya.
(Baca: Pemerintah Ubah TItik One Way Mudik di Tol Trans Jawa)
Adapun PT Astra Tol Nusantara -- operator Jalan Tol Tangerang-Merak – memprediksi volume kendaraan yang melintas di ruas tol tersebut pada periode mudik yaitu H-7 hingga H+7 Lebaran bakal melonjak 15,69% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-5 Lebaran dengan volume sebanyak 173.900 kendaraan menuju pelabuhan Merak. CEO PT Astra Tol Nusantara Krist Ade Sudiyono menyampaikan, kenaikan harga tiket pesawat menjadi pemicu lonjakan pemudik yang menggunakan jalur darat.
Selain itu, lonjakan dipicu euforia untuk menjajal tol baru. "Kenaikan volume kendaraan di ruas ini, karena kegembiraan pemudik asal Sumatera yang ingin mencoba tol Trans Sumatera yang baru diresmikan untuk pertama kali," kata dia di Jakarta, Senin (20/5).
(Baca: Sejumlah Ruas Tol Baru di Sumatera & Jawa Siap Digunakan Mudik Lebaran)
Krist mengatakan, pihaknya bakal menerapkan rekayasa lalu lintas pada ruas tol tersebut demi mengurangi kepadatan lalu lintas. Caranya mengalihkan arus lalu lintas dengan mengeluarkan kendaraan melalui Gerbang Tol Cilegon Barat dan Timur untuk menuju Pelabuhan Merak.
Ia pun mengimbau para pemudik tidak berbondong-bondong menyebrang ke Pelabuhan Bakauheni saat malam hari. Pada mudik tahun-tahun sebelumnya, pemudik cenderung menyeberang malam hari agar tiba di Pelabuhan Bakauheni pada pagi hari.
"Supaya sampai Sumateranya pagi hari dengan kondisi jalan raya yang terang dan aman. Tapi, itu terjadi saat Trans Sumatera belum dibangun," ujar Krist. Adapun sejumlah ruas tol Trans Sumatera sudah bisa digunakan. Tol Trans Sumatera bagian selatan yang dapat digunakan sudah sepanjang 359 kilometer (km).