Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan diskon tarif tol saat mudik lebaran yang diberikan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mencapai 10 persen. Namun, jadwal penerapannya tidak serempak dilakukan di semua ruas jalan tol.
Meski demikian Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan ada beberapa operator tol yang memberikan diskon dari H-3 hingga H+2 lebaran. Namun ada pula yang dimulai pada tanggal 9 Juni mendatang.
"Waktunya beda-beda, saya sudah dapat laporannya," kata Basuki usai rapat terbatas membahas persiapan lebaran 2018 di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/5). (Baca: Sepuluh Titik Jalan Tol Rawan Macet saat Mudik Lebaran)
Penerapan diskon tarif tol dilakukan tanpa perlu menerbitkan Peraturan Menteri PUPR. Basuki mengatakan hanya akan mengeluarkan surat edaran kepada para pengelola jalan tol sebagai acuan memberikan diskon. Selanjutnya, para operator mensosialisasikan sendiri diskon tarif tersebut.
Tidak hanya diskon tol, para pemudik juga tidak akan dikenakan biaya saat melewati jalan tol fungsional. Basuki menjelaskan dalam mudik lebaran tahun ini ada 235 kilometer di ruas tol fungsional di jalur tol Trans Jawa. Ruas tol tersebut adalah Pemalang - Batang, Batang - Semarang, Salatiga - Solo, Sragen - Ngawi, dan Wilangan - Kertosono. Sedangkan tol fungsional di Trans Sumatera mencapai 125 kilometer.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada tanggal 13 dan 14 Juni. Sedangkan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada tanggal 22 dan 23 Juni. Oleh sebab itu dirinya meminta pemudik memulai perjalanannya sejak tanggal 9 Juni, sedangkan kembali balik ke Jakarta pada tanggal 20 Juni.
(Baca: Jasa Marga Gratiskan Tiga Ruas Tol Trans Jawa untuk Mudik Lebaran)
"Kami juga koordinasi dengan Organda untuk pembatasan lalu lintas angkutan barang dari tanggal 12 hingga 14 Juni," kata Budi. Dia juga menambahkan pembatasan lalu lintas angkutan barang saat arus balik berlaku tanggal 22 hingga 24 Juni.
Presiden Joko Widodo saat membuka rapat meminta jajarannya melapor persiapan lebaran. Beberapa di antaranta adalah infrastruktur mudik, kesiapan moda transportasi, kecukupan stok Bahan Bakar Minyak, hingga ketersediaan bahan pokok. "Saya juga meminta laporan Kapolri terkait menjaga stabilitas keamanan menjelang Idul Fitri," kata Jokowi.