PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan jumlah penumpang sebanyak 185 juta orang tahun ini. Jumlah ini melonjak 76,26 persen dari 123 juta pelanggan pada 2016.
“Target 1 juta pelanggan per hari yang sedang kita kejar. Makanya, kita pengadaan jalan terus tiap hari,” kata Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono usai penandatangan kerja sama dengan PT Steady Safe di Jakarta, Jumat (31/3).
Budi menyatakan, jumlah pelanggan Transjakarta terus mengalami kenaikan. Saat ini, tiap harinya Transjakarta mengangkut 450 sampai 470 ribu penumpang. Namun, menurutnya kenaikan signifikan pada jumlah penumpang bisa dicapai dengan penambahan jumlah armada, rute, dan waktu operasional.
(Baca juga: Pemprov DKI Petakan Titik Prioritas Tanggul Jakarta)
Apalagi, data menyebut bahwa hingga Februari 2017 Transjakarta sudah melayani 22,4 juta pelanggan. Angka tersebut tumbuh 34,4 persen dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu yakni 16,7 juta pelanggan.
Jumlah penumpang sebanyak itu, menurut Budi, saat ini masih dilayani dengan 1.500 unit bus. Sementara, ia menargetkan jumlah armada menjadi 3 ribu unit pada akhir 2017.
Teranyar, Transjakarta memperoleh tambahan 128 unit bus Volvo melalui kemitraan berjangka 10 tahun dengan PT Steady Safe Tbk. Armada yang akan didatangkan adalah Volvo Bus B11R-370 6x2. Kemitraan ini juga melibatkan PT Indotruck Utama sebagai importir dan distributor Volvo Bus.
(Baca juga: Terbitkan Aturan Baru, Pemprov Jakarta Akan Batalkan Tender ERP)
Pemilihan Volvo diakui Budi didasarkan pada pertimbangan bahwa merk Swedia ini telah teruji di berbagai kota di dunia. Antara lain, New York, Cape Town, Mexico City, Gothenberg, Bogota, dan Curitiba.
Selain Volvo Transjakarta juga menggunakan merk Swedia lainnya yakni Scania. Sementara beberapa merek lain seperti Mercedes Benz, Hino, dan Zhong Tong juga masih dipertahankan. “Kita sangat selektif dengan memilih hanya bus-bus yang bagus bagi pelanggan,” katanya.
Steady Safe sendiri telah mengoperasikan kendaraan bus Transjakarta melalui sejumlah perusahaan konsorsium. Perusahaan ini punya kepemilikan saham 23,8 persen di PT Trans Batavia yang menjadi operator bus Transjakarta untuk koridor 2 dan 3. Di PT Jakarta Mega Trans mereka menguasai 41,18 persen kepemilikan saham . Terakhir saham di PT Jakarta Trans Metropolitan sebanyak 19,05 persen.
(Baca juga: Demi Reklamasi, Luhut Minta Disiapkan Pulau Khusus Nelayan)