Pemerintah Verifikasi Ulang Terminal 3 Soekarno Hatta Setelah Lebaran

Arief Kamaludin|KATADATA
Fasilitas terbaru yang dimiliki mampu mendeteksi bom melalui bagage handling system (BHS) level lima.
30/6/2016, 21.07 WIB

Kementerian Perhubungan berencana memverifikasi ulang atas Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang dua pekan lagi. Ada dua tahap, yaitu verifikasi administratif dan verifikasi lapangan.

Verifikasi administratif dimulai pada 11 Juli mendatang. “Verifikasi lapangan dimulai tanggal 18 Juli 2016,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Hemi Pamuraharjo dalam keterangan resminya, Kamis, 30 Juni 2016. (Baca: Angkasa Pura II Klaim Terminal 3 Soekarno Hatta Siap Beroperasi).

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan membentuk Tim Terpadu dengan menggandeng PT Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara, Perum Lembaga Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, serta maskapai Garuda Indonesia. Tim ini kelak dapat menentukan tanggal operasional perdana Terminal 3 setelah semua persyaratan dipenuhi.

Kementerian Perhubungan mengingatkan Angkasa Pura II untuk memenuhi ketentuan wajib yang mencakup aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan. Selain itu, perseroan diminta melakukan kajian terhadap hasil uji coba serta menyusun rencana mitigasi.

Angkasa Pura II harus menyampaikan hasil kajuan tersebut serta mendapat persetujuan agar diizinkan melakukan uji coba ulang sistem jaringan listrik dan peralatan. (Baca: Belum Layak, Terminal 3 Soekarno-Hatta Tak Bisa Buat Mudik Lebaran).

Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, belum bisa beroperasi sesuai rencana pada 20 Juni lalu, sehingga tidak dapat digunakan untuk mudik Hari Raya Idul Fitri. Kepastian tersebut diambil setelah rapat koordinasi intensif Kementerian Perhubungan dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Angkasa Pura II.

Direktur Bandar Udara Kemenhub Yudhi Sari Sitompul mengatakan keputusan itu diambil berdasarkan pengecekan kehandalan fasilitas terminal tersebut. Dalam pengecekan itu, ditemukan permasalahan yang belum dapat diatasi Angkasa Pura II, yakni ketersediaan listrik apabila pasokan PT Perusahaan Listrik Negara terhenti. (Baca: Garuda Pindah Bertahap ke Terminal 3 Ultimate Soekarno Hatta)

Dalam uji coba sistim listrik yang dilakukan Kementerian Perhubungan, empat unit genset cadangan ternyata belum dapat mengalirkan listrik ke terminal apabila pasokan listrik utama mati. Hal tersebut dapat mengganggu operasional berbagai fasilitas terminal. "Khawatirnya pelayanan check in, bagasi, garbarata, serta lift dan eskalator berpotensi mati total," kata Yudhi dalam konferensi pers di kantor Kementerian, Jakarta, Kamis pekan lalu.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution