PT Angkasa Pura II akan mengoperasikan perluasan Terminal Tiga Bandara Soekarno Hatta, Tangerang pada Juni mendatang. AirNav Indonesia sebagai badan usaha milik negara (BUMN) penyedia layanan navigasi penerbangan pun menyiapkan prosedur di area apron agar lalu-lintas penerbangan lancar.
Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono menjelaskan, kehadiran Terminal Tiga memang akan meningkatkan kapasitas area parkir pesawat serta ruang tunggu penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. “Tetapi pelayanan Soekarno Hatta untuk take off dan landing untuk sementara akan tetap 72 pesawat per jam,” kata Wisnu kepada Katadata, Senin, 30 Mei 2016.
Hingga saat ini, AirNav pun belum berencana memindahkan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma -Lion, Citilink, dan penerbangan tak berjadwal- ke Bandara Soekarno-Hatta. Namun lembaga ini telah menyampaikan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan agar slot penerbangan di Bandara Halim dievaluasi serta tidak ditambah.
Artinya, kata Wisnu, bisa jadi sejumlah penerbangan yang semula dioperasikan di Bandara Halim Perdanakusuma digeser ke Bandara Soekarno Hatta. Namun, keputusan ini ada di tangan pemerintah.
Salah satu maskapai yang mengoperasikan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Lion Air, juga tidak berencana menambah penerbangan dengan hadirnya Terminal Tiga. “Karena terbatas dengan kapasitas runway,” kata Direktur Operasi Lion Air, Daniel Putut, kepada Katadata, Senin, 30 Mei 2016. (Ekonografik: Soekarno Hatta Siap Saingi Changi dan KLIA).
Terkait kapasitas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, kata Wisnu, saat ini belum bisa ditambah menjadi 86 pesawat per jam sesuai rencana tanpa adanya East Cross Taxiway. Wisnu menjelaskan, East Cross Taxiway merupakan jalur penghubung landasan pacu dengan pelataran pesawat atau apron, yang membentang dari runway utara ke selatan bandara.
Angkasa Pura II masih membangun taxiway tersebut. Karena jalur penghubung ini belum selesai terbangun, pemerintah mencabut Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 19 Tahun 2015 tentang perataan distribusi jadwal penerbangan untuk peningkatan pelayanan dan keselamatan penerbangan.
Ketentuan dalam instruksi menteri tersebut diganti dengan Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 8 Tahun 2016 yang disahkan pada 21 April 2016 dan mulai dijalankan mulai 1 November mendatang. Instruksi ini mengatur perataan distribusi jadwal penerbangan dan slot time di Bandara Soekarno-Hatta untuk peningkatan pelayanan dan keselamatan penerbangan. (Ekonografik: Bandara Soekarno-Hatta Tersibuk Ke-8 di Asia)
Menteri Ignasius Jonan menyampaikan instruksi tersebut kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara, para kepala kantor unit penyelenggara bandara, Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Direktur Utama AirNav Indonesia, para direktur utama badan usaha angkutan udara, dan Ketua Indonesia Airport Slot Management (IASM).
Jonan meminta pemerataan pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta maksimal 72 pergerakan per jam untuk penerbangan reguler dan paling banyak empat penerbangan tidak berjadwal. Bandara Soekarno-Hatta pun akan dievaluasi kembali apabila peningkatan layanan navigasi penerbangan telah dilakukan.
Sebelumnya, pada Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 19 Tahun 2015, Jonan meminta optimalisasi pelayanan dan keselamatan penerbangan serta pengurangan kepadatan arus lalu lintas penerbangan pada jam tertentu di Bandara Soekarno Hatta dan ruang udara di atasnya. Pemerintah juga memerintahkan perataan distribusi jadwal penerbangan dengan memanfaatkan slot penerbangan yang kurang padat sehingga mengurangi kepadatan lalu lintas penerbangan pada sesi jam sibuk.
Pada awal bulan ini, Presiden Joko Widodo secara mendadak mengunjungi Terminal Tiga Bandara Soekarno Hatta yang ditargetkan mulai beroperasi sebelum masa mudik Lebaran. “Saya ingin memastikan kesiapannya. Kalau melihat seperti ini saya kira insya Allah akan siap,” ujarnya saat kunjungan tersebut, Rabu, 11 Mei 2016. (Baca: Jokowi Pastikan Terminal 3 Bandara Soetta Beroperasi Juni 2016).
Terminal Tiga ini akan difokuskan untuk penerbangan internasional. Melalui revitalisasi, jumlah penumpang di Bandara Soekarno Hatta diharapkan meningkat menjadi 25 juta penumpang per tahun dari 12 juta penumpang per tahun.