Citilink & AirAsia Beri Promo, Mulai Diskon hingga Gratis Rapid Test

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pesawat Citilink di Hangar GMF,  Tanggerang,  Banten (2/3).Citilink tawarkan beragam promo untuk emanrik penumpang selama pesta diskon 9.9.
Penulis: Ekarina
9/9/2020, 15.10 WIB

Bisnis maskapai penerbangan menghadapi tekanan besar selama pandemi corona. Beragam cara pun dilakukan maskapai untuk kembali menggeliatkan bisnis  dan meningkatkan jumlah penumpang, salah satunya lewat promo diskon tiket.

Citilink dan AirAsia sama-sama memberikan promo berbarengan saat Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas pada 9  September. Citilink meluncurkan program BetterDeals 9.9 dengan menawarkan beragam promosi seperti potongan harga tiket mulai dari 20%, tambahan potongan harga dengan pembayaran melalui bank partner.

Kemudian potongan harga maupun penawaran harga spesial untuk pemesanan hotel dan paket tur, promo gratis rapid test dan diskon harga produk tambahan di zona hijau dengan periode pemesanan mulai hari ini, Rabu (9/9) hingga 13 September 2020.

Program BetterDeals 9.9 Citilink dapat dinikmati oleh pelanggan yang melakukan transaksi melalui situs www.citilink.co.id atau aplikasi mobile betterFly Citilink dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Strategi promosi ini diharapkan dapat menarik penumpang menggunakan Citilink dalam kegiatan perjalanannya di masa normal baru. 

“Kami berupaya memberikan kemudahan perjalanan bagi pelanggan dengan menawarkan beragam promo menarik," kata Direktur Niaga Citilink Benny Rustanto di Jakarta, Rabu (9/9).

Benny menambahkan, Citilink bakal terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat di seluruh lini operasional penerbangan baik dari  menuju hingga selama penerbangan. 

Pesaing Citilink di bisnis penerbangan, AirAsia Indonesia juga mengusung program serupa. Maramaikan promo 9.9, maskapai ini menawarkan program cashback  untuk setiap pembelian tiket penerbangan.

Bekerja sama dengan Citibank, AirAsia menawarkan promo cashback sebesar Rp 69.000 untuk periode pemesanan 7-12 September 2020 dan cashback senilai Rp 60.000 untuk periode pemesanan 13-30 September 2020.

Cashback bisa diperoleh setelah memesan tiket AirAsia di website dan aplikasi perusahaan dengan minimum transaksi Rp 1,25 juta. Program diharapkan memberikan pengalaman bertransaksi hemat di semua platform AirAsia.

"Kami berharap masyarakat semakin bergairah untuk terbang,” kata Direktur Utama AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine Sinaga dalam keterangan tertulis, Rabu (9/9). 

AirAsia juga menawarkan diskon tiket 10% untuk pembelian melalui situs maupun aplikasi AirAsia.com dengan periode pemesanan 10-20 September 2020.

Diskon ini bisa digunakan pengguna untuk rute penerbangan Padang-Bali, Padang-Surabaya, Banda Aceh-Surabaya, Bandar Lampung-Lombok, Jakarta-Bandar Lampung, Bali-Makassar, Jakarta-Makassar dan Jakarta-Pekanbaru.

Penawaran juga tersedia untuk penerbangan dari dan ke kota-kota lainnya di Indonesia seperti Palembang, Bengkulu, Pontianak, Balikpapan, Kupang, Kendari, Manado, Ambon, Sorong hingga Jayapura.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sektor transportasi pada Juli 2020 mulai bergeliat seiring dengan relaksasi kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah penumpang pada periode tersebut dibandingkan periode sebulan sebelumnya. Peningkatan pun terjadi di seluruh moda transportasi. "Tetapi belum pulih atau normal," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi virtual, Selasa (1/9)

Menurut data BPS, jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Juli sebanyak 1,5 juta orang atau naik 135,74% secara bulanan. Kendati demikian, bila dibandingkan dengan Juli 2019, jumlah penumpang udara domestik turun 79,58%.

Sementara jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri atau internasional pada Juli 2020 sebanyak 25 ribu orang atau naik 57,67% dibanding Juni 2020.

Selain menurunkan jumlah trafik dan penumpang maskapai, dampak pandemi Covid-19 juga menyebabkan kinerja keuangan perusahaan maskapai babak belur.

Garuda Indonesia mencatatkan kerugian sebesar US$ 120,2 juta sepanjang Januari-Maret 2020. Nilai ini merupakan  kerugian perusahaan pada kuartal I paling besar dalam lima tahun terakhir.

Adapun pada kuartal I tahun lalu, Garuda Indonesia masih bisa mencatat laba US$ 20,5 juta. Detailnya bisa dilihat dalam databoks berikut: