Kemunculan toko-toko online kerap jadi kambing hitam atas berkurangnya pengunjung di pusat-pusat perbelanjaan. Kini, sebuah platform digital bernama GoToMalls memanfaatkan teknologi untuk menarik pengunjung mal.
GoToMalls menggunakan kecerdasan buatan, geolokasi, chatbot, hingga Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) pada platform-nya. "Kami fokus pada (upaya meningkatkan) penjualan retail, memberikan konsumen fitur-fitur dengan teknologi yang berbeda," ujar CEO GoToMalls Bruno Zysman di Jakarta, Selasa (30/10).
Dengan AR dan VR misalnya, GoToMalls dapat menampilkan sederet penawaran dan promosi ketika konsumen menunjuk sebuah gerai di dalam mal. Konsumen bisa menjelajahi mal dan gerai retail di dalamnya secara real time-virtual.
Sementara AI dan geolokasi dapat menangkap dan mempelajari pola perilaku konsumen, data ini bisa digunakan oleh peretail untuk meningkatkan penjualannya. Sementara fitur chatbot akan membantu konsumen yang ingin mendapat informasi tertentu tentang pusat belanja yang diminatinya.
GoToMalls merupakan startup retail tech yang memberikan informasi seputar promosi, diskon, kupon, dan berbagai acara di pusat perbelanjaan. Pengguna bisa mengakses layanan ini lewat situs GoToMalls.com. Layanan ini dikembangkan oleh firma teknologi yang berbasis di Singapura, Dominopos Pte, Ltd.
(Baca juga: ITC Mulai Sepi, Deretan Mal Berkonsep Gaya Hidup Sedot Pengunjung)
Di Indonesia, GoToMalls.com beroperasi di bawah naungan PT Dominopos Kreasi Jaya sejak Juli 2016. Hingga saat ini, GoToMalls sudah bekerja sama dengan 426 pusat perbelanjaan dan 25 ribu lebih toko di Indonesia. Sementara jumlah pengunjung unik GoToMalls mencapai 53 juta orang, naik dibanding masa awal berdiri yang hanya 12 ribu orang per bulan.
Bruno melihat ada potensi besar dari perubahan gaya hidup masyarakat dewasa ini. Survei McKinsey pada 2018 menunjukkan, 94% konsumen di dunia melibatkan internet ketika berbelanja.
Sebanyak 20% konsumen melakukan riset secara online sebelum membeli suatu produk di toko offline. Lalu, 30% konsumen mencoba produk di toko offline sebelum membeli lewat saluran online.
Ia melihat, generasi X menyukai berbelanja langsung ke toko offline. Sementara generasi millenial cenderung lebih suka membeli produk secara instan di e-commerce. "Kami melihat pergeseran tren ini sebagai potensi besar bagi industri retail Indonesia," kata dia.
Untuk itu, GoToMalls meluncurkan fitur khusus bernama Hot Deals yang menyediakan penawaran eksklusif dari merek ternama melalui transaksi terintegrasi secara online dan real-time kepada konsumen. "Kami mendorong konsumen untuk kembali ke toko, sehingga mal tetap ramai. Ini (hot deals) sudah berjalan sebulan. Kami bisa bawa 4 ribu transaksi," ujarnya.
Untuk mempermudah konsumen, GoToMalls menggandeng beberapa perusahaan teknologi seperti financial technology (fintech) pembayaran, navigasi, dan lain sebagainya. Lewat kerja sama dengan PayPro misalnya, pengguna bisa menukar kupon diskon sekaligus membayar barang belanjaan melalui GoToMalls.
(Baca juga: Pertumbuhan Retail Kuartal Ketiga Meleset dari Target 10%)
Lewat kerja sama seperti ini, GoToMalls bisa memonetisasi layanannya. Misalnya, peretail membayar komisi kepada PayPro. Sementara GoToMalls menerima keuntungan dari bagi hasil (profit sharing) dari transaksi tersebut. "Kami ada komisi. Kami juga dibayar untuk strategi periklanan lewat platform kami," kata Bruno.
Sekretaris Jenderal Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Haryanto Pratantara menambahkan, GoToMalls membantu peretail untuk mempromosikan produk-produknya. "Kalau punya situs sendiri, mempromosikannya itu setengah mati. GoToMalls yang isinya beragam (konten) itu akan lebih menarik," kata dia.
Sementara, Building Manager Epiwalk Julwita Achmad mengatakan, jumlah kunjungan konsumen di pusat perbelanjannya meningkat sekitar 28% secara tahunan (year on year/yoy) setelah bekerja sama dengan GoToMalls.
Penyumbang bahan: Linia Firsty Dea Shafira