Tips Pemasaran Era Digital: Dari Urusan Kata Kunci hingga Influencer

Arief Kamaludin | KATADATA
Penulis: Setyowati
Editor: Pingit Aria
31/8/2018, 18.44 WIB

Di era digital ini, banyak perusahaan memasarkan produk secara online. Jumlah pengguna internet yang menurut Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) mencapai 143,3 juta pada 2017 merupakan target pasar mereka.

Masalahnya, bagaimana membuat produk Anda menonjol di antara jutaan produk lain yang dipasarkan di internet? Founder Pakar.co.id Aditya Kristanto Gunawan membagikan kiat supaya pemasaran secara digital yang efektif.

Ada empat jenis marketing secara online yakni melalui Google, marketplace, media sosial, dan e-mail. "Ini harus ditargetkan secara akurat, tapi ada strateginya," ujar dia saat diskusi bertajuk 'Crash Course to Digital Marketing' di Lippo Mall Puri, Jakarta, Jumat (31/8).

Pertama-tama, pelaku usaha harus mengidentifikasi pasar yang ditarget. Misalnya, industri fesyen, paling cocok memasarkan produk lewat media sosial seperti Facebook dan Instagram ads, serta marketplace. Sebab, konsumen produk ini paling banyak menggunakan media sosial dan membuka marketplace seperti Lazada, Shopee, dan yang lain.

(Baca juga: 2018 Jadi Musim Panen Influencer Media Sosial)

Hanya, produk fesyen yang dipasarkan lewat media sosial ataupun marketplace sangat banyak. Untuk itu, pengusaha juga perlu beriklan lewat google display network. "Saluran beriklan ini cocok untuk tipe barang atau jasa, yang orang akan cari informasi (searching) dulu sebelum membeli," kata dia.

Oleh karenanya, kata kunci yang disematkan pengusaha lewat keterangan produk baik di media sosial ataupun marketplace sangat menentukan efektif atau tidaknya pemasaran. Sebab, kata kunci tersebut akan keluar di mesin pencari Google. "Kalau mau jadi nomor satu, bayar, (ke Google) untuk per klik-nya" kata dia.

Nah, untuk industri dengan model Business to Business (BtoB), menurutnya cocok menggunakan Google AdWords. "Ini menarik bagi bisnis konvensional untuk go digital, karena persaingannya masih sedikit. Biaya pemasarannya juga masih murah," ujarnya.

Misalnya, untuk besi beton, biayanya hanya Rp 500 per klik karena belum banyak yang cari. Sementara, untuk fesyen bisa mencapai Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu per klik.

Halaman:
Reporter: Setyowati