Bukalapak Siap Susul Status Unicorn Tokopedia, Traveloka, dan Go-Jek

Donang Wahyu|KATADATA
CEO Bukalapak, Achmad Zaky.
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
16/11/2017, 16.23 WIB

Bukalapak siap menyusul Tokopedia, Traveloka, dan Go-Jek sebagai startup berstatus unicorn dengan valuasi US$ 1 Miliar. CEO Bukalapak Achmad Zaky bakal segera mengumumkan investasi baru yang didapat perusahaannya.

Ia mengungkapkan, investasi baru tersebut didapatnya dari investor asing. "Intinya sudah US$ 1 miliar dari investasi yang saya tidak bisa ceritakan sekarang, tunggu tanggal mainnya saja," kata Zaky kepada Katadata di Gedung Indosat, Jakarta, Kamis (16/11).

Zaky menjelaskan, Bukalapak memang terbuka menerima investasi. Hanya, ia memastikan bahwa meski mendapatkan investasi asing, kontrol perusahaan masih dipegang oleh sumber daya lokal.

Dia mengatakan, Bukalapak merupakan perusahaan teknologi yang telah menyandang status unicorn dengan struktur kepemilikan lokal. "Kami bersama Emtek masih pegang 60-70% kepemilikan saham jadi masih dominan," kata Zaky.

(Baca juga: Bisnis Online Diperkirakan Genjot Pendapatan UMKM 26%)

Menurutnya, dengan tambahan modal yang didapatkan, Bukalapak akan merekrut sumber daya manusia nasional yang memiliki talenta. Diakuinya, masih sedikit talenta lokal di bidang teknologi informasi.

Ia juga mengajak banyak perusahaan startup supaya tidak langsung menjual kepemilikan perusahaan supaya masyarakat lokal bisa menikmati potensi ekonomi digital yang lebih besar. "Kita harus perhatikan juga potensi pertumbuhan," ujar Zaky.

Menurutnya, bonus demografi pada 2020 dan jumlah potensi ekonomi bisa terwujud dengan perekrutan pekerja lokal. Sehingga, Zaky meminta pemerintah untuk menjawab tantangan langkanya sumber daya manusia yang punya kemampuan di bidang teknologi.

Dia juga telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo supaya mengajarkan siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama untuk mempelajari coding secara serius. "Kita bisa ekspor sumber daya manusia karena talenta yang bisa melakukan coding harganya mahal," tuturnya.

(Baca juga:  Bukalapak Alami Kerugian Akibat Pembekuan Uang Elektronik)

Oleh karena itu, dia meminta perombakan sistem pendidikan supaya bisa menangkap momentum pertumbuhan ekonomi digital. Sebab, jika momentum terlewati hasilnya adalah ketertinggalan.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang juga baru saja mendengar kabar status unicorn Bukalapak, berharap perusahaan startup digital untuk terus berkembang. "Kita segera tunggu pengumuman resmi dari Bukalapak," ujarnya.

Reporter: Michael Reily