BlackBerry memang sudah kalah bersaing dengan ponsel pintar lainnya. Namun, aplikasi percakapannya, BlackBerry Messenger (BBM), masih banyak digunakan di Indonesia dan tidak kalah pamor dengan aplikasi sejenis seperti WhatsApp. Kini, BBM di Indonesia mencoba menjelma jadi toko layanan online dan e-commerce.
Berdasarkan laporan dari Tech in Asia Indonesia pada Kamis (24/11), BBM merupakan salah satu aplikasi percakapan paling terkenal di Indonesia bersama dengan WhatsApp, Line, serta Telegram. Saat ini, BBM memiliki lebih dari 63 juta pengguna aktif setiap bulan. Tercatat ada 16,7 juta pesan dikirim setiap hari melalui aplikasi tersebut. Rentang usia mayoritas penggunanya 18-24 tahun.
BBM melakukan pembenahan antara lain dengan memasukkan fitur e-commerce, hiburan, dan layanan konsumen, dengan tetap menjaga identitasnya sebagai suatu aplikasi obrolan (chatting). Aplikasi tersebut kini mengadopsi model aplikasi-dalam-aplikasi (app-within-app). (Baca: BlackBerry Gandeng Emtek untuk Konten Digital Ekslusif)
Model aplikasi-dalam-aplikasi ini menggambarkan keinginan BBM untuk menghadirkan akses lengkap bagi pengguna untuk aplikasi e-commerce dan hiburan. Meski demikian, BBM masih mempertahankan aplikasi obrolannya sebagai metode utama untuk berkomunikasi, baik antarindividu maupun untuk layanan pelanggan.
BBM tidak hanya akan menjadi one-stop shop untuk e-commerce dan hiburan. Aplikasi obrolan tersebut juga mengembangkan sayapnya ke layanan pelanggan. Selain memasukkan fitur-fitur dari perusahaan rintisan (startup) besutan Emtek, BBM juga akan memfasilitasi sejumlah transaksi, antara lain pembayaran listrik, kartu kredit, hingga iuran BPJS.
BBM bekerjasama dengan Sepulsa untuk layanan transaksi ini, meski para pengguna hanya bisa bertransaksi melalui kartu kredit atau transfer perbankan saat ini. Namun, sebagai catatan, layanan transfer perbankan ini hanya tersedia selama jam kerja. Ini persoalan yang masih harus dicarikan jalan keluarnya.
BlackBerry telah menghadirkan versi BBM untuk iPhone dan Android, sebagai salah satu strateginya. Hanya lima juta pengguna di Indonesia yang mengakses BBM dari perangkat BlackBerry. Sementara itu, sebanyak 54,5 juta pengguna mengaksesnya lewat Android, dan tiga juta pengguna melalui platform iOS.
Sejak Juni lalu, BBM sekarang dikelola oleh konglomerat media di Indonesia, Emtek. CEO BlackBerry John Chen menjelaskan, Emtek berpengalaman di bidang hiburan, manajemen konten, serta teknologi. Rekam jejak inilah yang dinilai mampu mendongkrak potensi BBM. (Baca: Setelah 17 Tahun, BlackBerry Berhenti Produksi Ponsel)
Selain menjadi pemilik sejumlah saluran televisi, yaitu SCTV dan Indosiar, Emtek juga mengelola NexMedia, perusahaan penyedia layanan televisi kabel berbayar. Grup ini juga menginisiasi beberapa startup, seperti iFlix dan toko online, Bukalapak.
Emtek berkontribusi besar terhadap langkah BBM mengembangkan layanannya di Indonesia. BBM rencananya menjadi platform utama untuk pengguna yang ingin membeli produk dari Bukalapak. Selain itu, pengguna bisa mengakses layanan informasi mengenai tempat tinggal, karier, otomotif, memesan tiket pesawat dari aplikasi Reservasi, serta menonton film dan pertunjukan lainnya dari iFlix.
(Baca: Keuntungan Facebook Melejit Hingga Rp 74 Triliun)
Tak cuma itu, pengguna BBM mendapatkan layanan jasa dari Seekmi, BrideStory, KlikDokter, Kudo, dan Lakupon. Semua startup tersebut ada dalam portofolio Emtek. BBM pun berkolaborasi dengan perusahaan asal Korea Selatan yang bernama Gift-N, dalam membuat fitur voucher untuk restoran, tempat hiburan, serta supermarket.