Kabar Alibaba Suntik Grab Akan Perketat Persaingan Lazada vs Shopee

Instagram/@alibaba.group
Ilustrasi. Presiden Grup Alibaba Michael Evans terjerat skandal korupsi 1MDB
Penulis: Desy Setyowati
17/9/2020, 11.52 WIB

Raksasa e-commerce asal Tiongkok, Alibaba Group Holding dikabarkan dalam pembicaraan dengan Grab terkait  investasi US$ 3 miliar atau sekitar Rp 44,5 triliun. Jika ini terwujud, persaingan Lazada dan Shopee diperkirakan semakin ketat.

“Alibaba berencana mengintegrasikan layanan jaringan pengiriman Grab dengan platform e-commerce, Lazada,” demikian kata sumber Bloomberg, dikutip Senin (14/9) lalu.

Lazada beroperasi di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Grab hadir di negara yang sama, serta Kamboja.

Sedangkan Shopee beroperasi di keenam negara yang sama dengan Lazada, ditambah Taiwan dan Brasil.

Investor individu (angel investor) dan pendiri Tarad.com di Thailand, Pawoot Pongvitayapanu memperkirakan, kesepakatan Alibaba dan Grab akan membuka pintu bagi Lazada terhadap layanan baru. “Mereka bisa mendominasi e-commerce di Thailand, termasuk bisnis retail,” kata dia dikutip dari Bangkokpost, kemarin (16/9).

Perusahaan dapat berbagi basis data pengguna dari berbagai layanan, yakni e-commerce, transportasi atau ride hailing, pesan-antar makanan, pengiriman barang, dan lainnya. Permintaan produk melalui Lazada pun diprediksi melonjak.

Kesepakatan itu juga memungkinkan Lazada untuk masuk ke pasar baru melalui GrabMart. Selain itu, Lazada dapat menggunakan model Amazon Prime dengan menawarkan biaya berlangganan untuk layanan pengiriman barang.

"Ketika pemain kuat bergabung, mereka akan memegang kekuasaan atas pedagang dan dapat menimbulkan tantangan bagi peritel, karena tidak memiliki armada pengiriman atau basis data sendiri," kata Pawoot.

Berdasarkan data iPrice, Shopee memimpin di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam dari sisi kunjungan ke platform pada kuartal II. Sedangkan Lazada hanya unggul di Filipina.

Halaman: