Sociolla Ekspansi ke Vietnam Setelah Dapat Pendanaan dari Temasek

Sociolla / Instagram
Pegawai Sociolla di salah satu gerai offline.
16/10/2020, 14.25 WIB

Startup di bidang kecantikan Social Bella Indonesia atau Sociolla resmi masuk ke pasar Vietnam. Ekspansi ini dilakukan setelah mendapatkan pendanaan dari sejumlah investor global, termasuk Temasek.

Perusahaan menghadirkan layanan e-commerce produk kecantikan, Sociolla.com. Co-Founder sekaligus CEO Social Bella John Rasjid mengatakan, ekspansi ini membuka akses bagi produsen lokal untuk menyasar konsumen di negara lain.

"Kami melihat bahwa brand kecantikan lokal semakin inovatif meluncurkan produk berkualitas dengan harga terjangkau, yang mampu bersaing di kancah internasional," kata John dikutip dari siaran pers, Kamis (15/10).

Meski begitu, perusahaan juga akan menggaet lebih banyak brand internasional. Selain itu, membantu mereka memilih kategori produk yang tepat untuk pasar Indonesia.

Sebelum ekspansi, perusahaan sudah menguji pasar dan memahami perilaku konsumen Vietnam. Co-Founder dan President of Social Bella Christopher Madiam menilai, pasarnya memiliki beberapa kesamaan dengan Indonesia, seperti banyaknya generasi muda yang melek digital. 

"Kami yakin, Vietnam merupakan negara yang tepat untuk rencana ekspansi internasional pertama," ujar Christopher.

Berdasarkan laporan Cosmeticsdesign-asia.com, pasar kecantikan dan perawatan diri di Vietnam cukup kuat meskipun saat pandemi corona. Penjualan produknya tumbuh sekitar 80% di platform digital di masa pagebluk Covid-19.

Sebelum menyasar pasar Vietnam, Sociolla memperoleh pendanaan US$ 58 juta atau Rp 855,9 miliar pada Juli. Dana segar ini diperoleh dari Temasek Singapura, Pavilion Capital, Jungle Ventures, EV Growth, dan EDBI.

"Pendanaan ini turut memperkuat semangat dan keyakinan kami dalam membuat keputusan strategis untuk berekspansi," kata Christopher.

Selain ekspansi, perusahaan berencana memakai pendanaan tersebut untuk merekrut sumber daya manusia dan mengembangkan teknologi dalam peningkatan layanan.

Social Bella ingin berfokus mengembangkan teknologi agar bisa memberikan rekomendasi produk yang lebih akurat bagi pelanggan. Selain itu, mengembangkan fitur interaksi di SOCO agar bisa menjadi aplikasi super (superapp) di bidang kecantikan.

Perusahaan memiliki tiga unit bisnis saat ini dan delapan toko offline. Tiga unit bisnis ini yaitu e-commerce (Sociolla.com), media (SOCO dan Beauty Journal), serta pengembangan merek. Seluruh bisnis berjalan paralel.

Social Bella memperkirakan, jumlah pengguna (unique visitors) mencapai 30 juta dan ditarget 100 juta pada 2021. Sedangkan pelanggan bulanan aktif (monthly unique visitors) sekitar lima sampai tujuh juta per September, dengan 1,2 juta di antaranya terdaftar.

Sebelumnya, Co-Founder sekaligus Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan, industri kecantikan dan perawatan diri berkembang begitu pesat di Indonesia. Bisnis ini juga menarik perhatian banyak investor.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan