Reseller: Cara Menjadi Reseller Dan Dropship Sukses

Donang Wahyu|KATADATA
Seorang pria berbelanja barang elektronik di salah satu situs on line, Kamis (17/12).
Penulis: Siti Nur Aeni
Editor: Sorta Tobing
11/6/2021, 12.05 WIB

Kegiatan ekonomi menjadi hal yang tak terpisahkan dari manusia. Kegiatan ekonomi sendiri memiliki arti sebagai upaya untuk menghasilkan, mengedarkan, membagikan, serta menggunakan barang atau jasa yang di masyarakat sehingga kebutuhan sehari-harinya terpenuhi.

Salah satu unsur penting dari kegiatan ekonomi adalah mengedarkan. Dalam hal ini, disebut juga sebagai distribusi atau menjualkan barang atau jasa kepada pihak lain untuk ditukar dengan uang atau benda berharga lainnya.

Dahulu ketika ingin menjual barang maka kita harus memiliki barang tersebut. Lalu berangkat ke pasar untuk bertemu dengan konsumen yang akan membeli barang yang kita tawarkan. Namun transasksi tersebut saat ini bukan satu-satunya cara untuk menjual barang.

Semenjak ada internet dan muncul berbagai platform jual beli online, kita kemudian mengenal istilah reseller. Berdasarkan data yang dirangkum dalam Databoks diketahui bahwa pada 2019 jumlah reseller yang ada di e-commerce mencapai 15.97%. Angka tersebut kemungkinan terus meningkat seiring dengan pamor dari e-commerce yang terus melejit.

Pengertian Reseller

Mungkin saat ini sering mendengar atau bahkan menggunakan kata reseller. Sebenarnya apa itu reseller? Reseller merupakan proses penjualan kembali suatu barang dari supplier tanpa ada stok barang dengan komisi yang sudah ditetapkan sendiri atau ditentukan oleh supplier.

Amalia Damayanti dalam Jurnal Ekonomi Syariah yang terbit pada 2020, menyebutkan bahwa secara sederhana arti reseller yaitu menjualkan kembali setiap barang baru yang telah kita beli.

Umumnya, seorang reseller akan membeli barang jika pesanan datang. Namun ada juga reseller yang sengaja menyetok barang agar ketika pesanan datang dapat lebih cepat dilayani. Meskipun demikian jumlah barang yang biasanya tersedia di reseller tidak banyak.

Pengertian Dropship

Selain reseller, ada juga istilah dalam sistem belanja online yakni dropship. Secara ringkas, dropship dapat diartikan sebagai sistem jual beli perantaran. Pembeli membeli barang kepada dropshipper, kemudian dropshipper membeli kepada supplier. Dan supplier yang mengirimkan barang atas nama dropshipper.

Cara Menjadi Reseller dan Dropshipper

Sejauh ini aktivitas reseller dan dropshipper menjadi pekerjaan sampingan yang dilakukan beberapa kalangan seperti pelajar maupun ibu rumah tangga. Mereka ingin tetap menghasilkan uang namun tidak meninggalkan hal lain yang menjadi prioritas utamanya.

Setelah mengetahui arti dari reseller dan dropship mungkin kini Anda penasaran bagaimana menjadi reseller dan dropshipper? Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui caranya;

1. Cara Menjadi Reseller

Cara untuk menjadi reseller sebenarnya sangatlah mudah, berikut ini beberapa caranya:

  1. Tentukan terlebih dahulu produk yang akan Anda jual. Pilih produk yang memiliki banyak konsumen sehingga bisnis reseller Anda dapat terus berjalan.
  2. Cari supplier  yang tepat. Memang banyak supplier yang open reseller namun tidak semua memiliki produk dengan kualitas terbaik. Pilih supplier terpercaya agar konsumen Anda puas.
  3. Hitung secara mantang. Ketika menjadi reseller bukan berarti Anda tidak memiliki perhitungan bisnisnya. Anda tetap harus memperhitungkan biaya-biaya yang dikeluarkan agar tidak merugi.
  4. Buat branding yang bagus. Saat ini sudah banyak reseller beterbangan, misalnya yang menjual baju. Namun dengan branding yang bagus, toko Anda akan lebih dikenal dan dilirik pembeli.

2. Cara Dropshipper

Sama halnya dengan reseller, menjadi dropshipper juga tidaklah sulit. Berikut ini cara-caranya;

  1. Temukan produk yang tepat. Sebagai dropshipper, Anda juga harus tahu produk apa yang tepat dan memiliki banyak peminat, sehingga usaha Anda dapat terus berjalan.
  2. Lihat kompetitor. Jumlah dropshipper sudah sangat banyak, maka Anda harus melihat pasar atau kompetisi yang ada agar tidak kalah saing.
  3. Pilih supplier yang tepat. Supplier yang tepat dan kredible adalah mitra terbaik untuk seorang dropshipper.
  4. Berikan layanan konsumen terbaik. Sebagai perantara dalam penjualan, Anda harus memberikan layanan kepada konsumen sebaik mungkin.

Perbedaan Reseller dan Dropship

Sering mendengar istilah reseller dan dropship, namun Anda mungkin kurang mengerti perbedaan antara keduanya?

Perbedaan yang ketara yaitu reseller merupakan orang yang menjualkan kembali sebuat produk dan memungkinkan untuk menyimpan stok produk tersebut walaupun dalam jumlah yang terbatas. Sedangkan, dropship merupakan teknik untuk menjual produk di mana pelakunya tidak menyimpan stok produk sama sekali.

Perbedaan lainnya terlihat pada proses dari penjualan produk sampai ke tangan pembeli. Reseller biasanya akan membeli barang pada supplier kemudian melakukan packing dan pengiriman saat ada pembeli. Akan tetapi, dropship tidak melakukan hal tersebut karena proses packing dan pengiriman dilakukan langsung oleh supplier.