Lazada Sasar Penjual E-commerce Lewat Bisnis Logistik

ANTARA FOTO/ Wahyu Putro A/foc.
Seorang petugas menyortir barang pesanan konsumen di Warehouse Lazada, Depok, Jawa Barat, Kamis (17/12/2020).
Editor: Lavinda
3/11/2021, 20.15 WIB

Executive Vice President of Operations Blibli Lisa Widodo mengatakan, logistik terus menjadi tantangan tersendiri dalam industri e-commerce Indonesia. "Blibli berupaya untuk menciptakan ekosistem logistik, agar bisa bersaing," kata dia kepada Katadata.co.id, pada Oktober (6/10).

Shopee juga mempunyai layanan logistik sendiri yaitu Shopee Express. Proses pengiriman barang yang dipesan pembeli akan langsung ditangani oleh tim resmi perusahaan.

E-commerce asal Singapura itu membangun sistem logistik yang diklaim murah untuk mendorong ekspor UMKM lokal. Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja mengatakan, ini bertujuan mendorong UMKM lokal mengekspor produk.

Tokopedia juga gencar berinvestasi di layanan logistik sejak 2019. Reuters sempat melaporkan bahwa e-commerce bernuansa hijau ini menyuntikan dana di dua perusahaan logistik.

Vice President of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan, perusahaan memang ingin berfokus meningkatkan layanan pengiriman barang, terutama bagi para mitra penjual. “Tetapi bukan menjadi penyedia logistik langsung, namun dengan bermitra,” katanya kepada Katadata.co.id, pada 2019 (29/7/2019).

Tokopedia mempunyai 13 mitra logistik yang memfasilitasi pengiriman barang dari penjual ke pembeli.

Tahun lalu, Tokopedia juga dikabarkan berinvestasi di perusahaan logistik SiCepat. Hanya, unicorn itu enggan berkomentar mengenai kabar tersebut.

Kabar investasi ke SiCepat itu pertama kali dilaporkan oleh DealStreetAsia. Sumber yang mengetahui pengembangan logistik di Tokopedia mengatakan, perusahaan melakukan investasi strategis di SiCepat untuk meningkatkan kapabilitas layanan pengiriman.

Selain itu, Tokopedia mengembangkan fitur TokoCabang. Lewat fasilitas ini, penjual bisa memanfaatkan jaringan gudang pintar untuk mengirim barang di hari yang sama ke kota lain.

Disebut gudang pintar, karena e-commerce yang terintegrasi dengan Gojek itu mengadopsi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).

AVP of Product Tokopedia Puput Hidayat mengatakan, perusahaan mengandalkan layanan logistik untuk meningkatkan jumlah transaksi dan pertumbuhan UMKM di luar Pulau Jawa. "Ini agar UMKM bisa mengirimkan produknya ke pembeli dengan cepat," kata Puput dalam konferensi pers virtual, pada September (16/9).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan