Tiga Raksasa Digital Kawal Transformasi Solo Jadi Kota Masa Depan

Grab Indonesia
Tiga raksasa digital yaitu Grab, Emtek, dan Bukalapak siap mengawal proses transformasi Surakarta menjadi kota pintar.
Penulis: Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
23/12/2021, 17.44 WIB

Grab, Emtek, dan Bukalapak siap mengawal perjalanan Surakarta menjadi kota pintar. Dukungan ini bagian dari program Kota Masa Depan (Kolaborasi Nyata Untuk Masa Depan) yang diluncurkan tiga raksasa digital di Indonesia tersebut pada Oktober 2021, di Kupang, NTT. 

Kota Masa Depan atau Kolaborasi Nyata untuk Masa Depan di Surakarta / Solo menargetkan lebih dari 1.500 pelaku UMKM. Para pelaku usaha yang bergabung diharapkan bisa menjangkau jutaan konsumen Grab dan Bukalapak di seluruh wilayah Indonesia, serta membuka peluang pendapatan baru dengan memiliki toko daring.

Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengutarakan, pihaknya bersama Emtek dan Bukalapak siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mengawal Surakarta menjadi kota pintar melalui Kota Masa Depan. Program ini akan memberikan pendampingan dan pelatihan agar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Solo semakin kompetitif dan mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja.

“Semoga upaya kami membantu UMKM khususnya yang berada di kota-kota kecil ini dapat membantu pemerintah mencapai target digitaisasi 30 juta UMKM pada 2024, serta mempercepat upaya pemulihan ekonomi bangsa,” kata Ridzki, Kamis (23/12/2021).

Ridzki menjelaskan, Kota Masa Depan adalah program akselerator yang ekstensif. Fokus menyasar UMKM di kota-kota kecil di berbagai penjuru Indonesia. Ada tiga prioritas yang menjadi landasan, yaitu vaksinasi, adopsi platform digital (onboarding ke aplikasi Grab dan Bukalapak), serta pemberdayaan UMKM melalui pelatihan dan pendampingan.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi inisiatif Grab, Emtek, dan Bukalapak dalam upaya mendukung Solo menjadi kota pintar. Ia berharap, program Kota Masa Depan dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas pelaku UMKM di Solo, sehingga lebih terampil memanfaatkan teknologi digital.

“Percepatan digitalisasi ini turut membantu pemerintah daerah dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah. Saya mengajak pelaku UMKM Solo yang belum tergabung dalam ekosistem digital agar segera manfaatkan fasilitas ini, agar bersama kita bisa maju,” tutur Gibran.

Lebih jauh soal Kota Masa Depan, program ini memiliki beberapa cakupan, yaitu lebih dari 1.500 pelaku UMKM di Solo onboarding ke platform Grab dan Bukalapak, serta promosi dan potongan harga dalam ekosistem Grab dan Bukalapak.

Selain itu, 54 UMKM terpilih akan mengikuti program akselerator dalam mengelola bisnis yang dimentori Bukalapak dan Grab. Dan tiga UMKM terbaik akan memperoleh publikasi melalui jaringan media Emtek.

Salah satu peserta program Akselerator Kota Masa Depan yang merasakan manfaat Kota Masa Depan adalah Fahmi Rachmanda Putra. Pemilik Rachmajaya Woodcraft ini merasa mendapatkan banyak pengalaman dari program akselerator Kota Masa Depan.

“Mulai dari pelatihan hingga pendampingan yang diberikan, agar kami dapat lebih memaksimalkan teknologi, seperti saya yang kini dapat melakukan pembukuan finansial melalui komputer. Program ini juga membantu kami berinovasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen,” ujar Fahmi.

Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi, Tbk. Sutanto Hartono menegaskan bahwa pihaknya sangat berkomitmen dalam mendukung pengembangan sektor UMKM di Indonesia. Oleh karena itu, Kota Masa Depan diharapkan dapat memperkuat daya saing UMKM lokal di era digitalisasi ini.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bukalapak.com, Tbk. Rachmat Kaimuddin menyampaikan, selama lebih dari satu dekade perusahaan hadir di Indonesia, pihaknya terus berkomitmen mendukung UMKM naik kelas.

“Kami harap program Kota Masa Depan ini dapat menjadi langkah yang baik dalam mengakselerasi digitalisasi UMKM di Kota Surakarta maupun kota-kota lain,” ujar Rachmat.

Bersamaan dengan kehadiran Kota Masa Depan di Surakarta, Grab juga meluncurkan GrabKitchen di Pasar Gede. Ini adalah cloud kitchen yang menyatukan UMKM kuliner dalam sebuah fasilitas secara terpusat.

GrabKitchen memanfaatkan data untuk mengidentifikasi dan memetakan kesenjangan permintaan pelanggan untuk menjangkau lebih banyak konsumen melalui GrabFood. Alhasil, UMKM kuliner dikenal lebih luas oleh masyarakat dan dapat meningkatkan peluang penjualan.