Rachmat Kaimuddin mengundurkan diri dari posisi direktur utama PT Bukalapak.com Tbk akhir tahun lalu (29/12/2021). Komisaris emiten dengan kode BUKA ini pun mengusulkan Willix Halim sebagai penggantinya.
Saat ini, Willix menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) direktur utama Bukalapak. Selain itu, Komisaris menominasikan Victor Putra Lesmana dan Howard Nugraha Gani untuk masuk ke dalam jajaran direksi.
Victor menjabat sebagai President of Commerce & Fintech di Bukalapak. Ia memimpin berbagai divisi inti di Bukalapak, termasuk Marketplace, Digital Products, Logistics dan Supply Chain, Payment, Financial Technology, serta New Businesses.
Sedangkan Howard memimpin inisiatif-inisiatif utama Mitra Bukalapak. Saat ini, ia menjabat sebagai CEO PT Buka Mitra Indonesia.
Meski begitu, Teddy Nuryanto Oetomo dan Natalia Firmansyah akan tetap menjabat sebagai direktur Bukalapak.
Selanjutnya, usulan pencalonan tersebut akan diajukan untuk disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPSLB). Ini sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Willix bergabung dengan Bukalapak sebagai Chief Operating Officer Bukalapak pada 2016. Ia menjadi salah satu tokoh penting dalam pertumbuhan e-commerce bernuansa merah itu hingga menjadi unicorn.
Ia juga disebut berkontribusi dalam mengembangkan Mitra Bukalapak. Per akhir tahun lalu, unicorn itu memiliki sekitar 8,7 juta mitra warung dan agen.
Dia pun memperluas variasi produk dan layanan digital Bukalapak. Hingga akhirnya, startup jumbo ini melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Agustus 2021.
Willix mendapatkan gelar sarjana Computer Science dan Mechatronics dengan First Class Honors dan sebagai Valedictorian pada 2009 dari University of Melbourne.
Sedangkan Victor pernah bekerja di IBM Amerika Serikat (AS), Cina, dan Singapura, serta di The Boston Consulting Group (BCG). Ia berpengalaman di berbagai industri seperti layanan keuangan, teknologi, consumer goods, merger dan akuisisi, serta rantai pasok alias supply chain.
Lalu Howard memiliki berbagai latar belakang dan keahlian, seperti inisiatif bisnis dan produk, manajemen kemitraan, strategi disrupsi, dan growth hacking. Ia memulai karier dengan Ericsson Australia sebagai engineer.
Sebelum kembali ke Indonesia, ia menyelesaikan gelar MBA di INSEAD. Kemudian, melanjutkan perjalanan karier dengan Bain & Company selama lebih dari tiga tahun, sebelum bergabung di Bukalapak.
Sedangkan Rachmat kini menjadi anak buah Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Ia menjabat penasihat khusus di bidang teknologi berkelanjutan atau technology & sustainibility development special advisor.
"Memang betul, saudara Rachmat akan bergabung dengan keluarga besar Kemenkomarves sebagai technology sustainability special advisor. Ia akan memberikan laporan masukan kepada saya pribadi sebagai Menkomarves," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (3/1).
Luhut mengatakan, bergabungnya Rachmat di Kemenkomarves merupakan komitmen pemerintah dalam memberikan manfaat, sekaligus mendorong terjadinya transformasi besar, utamanya bidang pembangunan teknologi Indonesia.