Shopee Dikabarkan Akan PHK Massal

Shopee.co.id
Ilustrasi, Shopee Food driver
Penulis: Desy Setyowati
14/6/2022, 08.59 WIB

Shopee dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal. Langkah ini utamanya dilakukan di lini bisnis Shopee Food dan ShopeePay.

“PHK massal akan dilakukan di seluruh negara di mana Shopee beroperasi,” kata beberapa sumber, dikutip dari Tech In Asia, Senin malam (13/6).

Katadata.co.id sudah mengonfirmasi kabar tersebut kepada Shopee. Namun, belum ada tanggapan.

Sea Group juga belum mengeluarkan pengumuman apapun terkait kabar PHK massal di laman resmi. Begitu pun situs bursa saham New York (NYSE).

Sedangkan Shopee hadir di Asia Tenggara, serta Taiwan, Brasil, Meksiko, Cili, dan Kolombia.

Keputusan terkait PHK massal kabarnya diumumkan kepada karyawan dalam international town hall meeting. Pertemuan ini dipimpin oleh seorang eksekutif dari Sea Group, induk Shopee. 

“Namun, eksekutif tersebut tidak menjelaskan alasan PHK,” demikian dikutip dari Tech In Asia.

Staf Shopee diberitahu untuk mengecek email. Di dalamnya terdapat nama pegawai yang akan terkena PHK.

Sebelumnya, Shopee gencar merekrut banyak pekerja. Hal ini diketahui dari laporan RevoU yang mengumpulkan data lebih dari 50 perusahaan teknologi di Indonesia dan regional terkait pertumbuhan jumlah karyawan.

Data dikumpulkan berasal dari LinkedIn Premium Insights, serta riset artikel di Tech in Asia dan Daily Social selama periode Mei 2021 hingga Mei 2022.

Selain itu, perusahaan yang dikaji harus mengalami minimal pertumbuhan karyawan 30% atau pertambahan karyawan 100 orang. Hasilnya, ada 53 perusahaan yang masuk dalam daftar.

RevoU juga mengungkapkan, ada tiga perusahaan di Asia Tenggara yang mempunyai persentase pertumbuhan karyawan tertinggi pada Mei, yakni Glints 69%, Shopee 58%, dan TADA 34%.

Sedangkan, tiga perusahaan teratas dengan peningkatan jumlah karyawan baru yang konsisten tahun ini yaitu Shopee, Grab, dan Lazada. Rincian penambahan jumlah pegawai startup sejak akhir tahun lalu sebagai berikut:

  1. Shopee bertambah 17.326 orang
  2. Grab 3.305 orang
  3. Lazada 2.027 orang
  4. Glints 547 orang
  5. RedDoorz 215 orang
  6. Zalora 191 orang
  7. TADA 63 orang

“Perusahaan regional itu di dominasi oleh sektor e-commerce,” kata RevoU.

Sedangkan 10 perusahaan dengan persentase pertumbuhan karyawan paling pesat selama Mei 2021 – Mei 2022 yakni:

  1. Moladin (567%): 97 menjadi 647 karyawan
  2. Sekolah.mu (157%): 382 menjadi 980 karyawan
  3. Flip (142%): 174 menjadi 421 karyawan
  4. Ajaib (133%): 190 menjadi 443 karyawan
  5. Ula (126%): 294 menjadi 663 karyawan
  6. Waresix (111%): 183 menjadi 387 karyawan
  7. Zenius (100%): 606 menjadi 1205 karyawan
  8. eFishery (95%): 408 menjadi 795 karyawan
  9. Bibit (94%)
  10. Cakap (93%)

Lalu, 10 perusahaan dengan jumlah pegawai baru terbanyak yaitu:

  1. Ruangguru (3,921 menjadi 6,272)
  2. Tokopedia (5,830 menjadi 7,667)
  3. SiCepat (2,237 menjadi 3,791)
  4. Gojek (23,624 menjadi 24,804)
  5. J&T Express (4,972 menjadi 6,096)
  6. Traveloka (2,437 menjadi 3,096)
  7. Kopi Kenangan (1,026 jadi 1,652)
  8. Zenius (606 menjadi 1205)
  9. Sekolah.mu (382 menjadi 980)
  10. Moladin (bertambah 550 karyawan baru)
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan