Tokopedia mencatatkan peningkatan jumlah Mitra atau pemilik warung yang bergabung hampir dua kali lipat selama Agustus 2021 – Agustus 2022 (year on year/yoy). Kenaikan tertinggi yakni Indonesia Timur.
CTO Tokopedia Herman Widjaja menyampaikan, total jumlah penjual di platform mencapai 12 juta. Sedangkan jumlah Mitra Tokopedia meroket hampir dua kali lipat.
Namun, dia tidak memerinci jumlah Mitra Tokopedia yang terdiri dari pemilik warung maupun toko kelontong.
“Inisiatif kami seperti hiperlokal dengan teknologi geo-tagging guna mendekatkan penjual dan pembeli,” kata Herman dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/8). “Jadi tidak perlu pindah ke kota besar untuk menjangkau pasar.”
Contoh manifestasi hiperlokal Tokopedia yakni:
- Kumpulan Toko Pilihan (KTP) yakni halaman kurasi produk penjual terdekat dari lokasi pembeli
- Aplikasi Mitra Tokopedia untuk membantu pemilik warung menyetok barang dagangan dan berjualan produk digital, seperti pulsa, token listrik, hingga pembayaran pajak, biaya pendidikan maupun BPJS
- Tokopedia NOW!, menyediakan produk harian dengan waktu maksimal dua jam pengiriman setelah pembayaran
- Dilayani Tokopedia, layanan pemenuhan pesanan (fulfillment) yang memungkinkan penjual menitipkan produk di ‘gudang pintar’ di wilayah dengan permintaan tinggi
- Digitalisasi Pasar Tradisional, lewat kerja sama dengan pemerintah pusat (pempus) dan daerah (pemda)
External Communications Senior Lead Tokopedia Rizky Juanita Azuz mengatakan, selain jumlah mitra warung, volume transaksi ikut meningkat. “Jumlah transaksi tumbuh 1,5 kali lipat,” katanya.
Rinciannya sebagai berikut:
- Transaksi Tokopedia NOW! meningkat 2,5 kali lipat
- Transaksi Dilayani Tokopedia meroket lebih dari 3,5 kali lipat
- Peningkatan jumlah penjual paling tinggi yakni Pasangkayu, Pakpak Bharat, Banggai Kepulauan, Teluk Bintuni, dan Kepulauan Anambas
- Peningkatan jumlah pembeli paling tinggi yaitu Asmat, Halmahera, Takalar, Jeneponto dan Bantaeng. Rata-rata peningkatan 3,5 kali lipat
- Peningkatan jumlah transaksi paling tinggi yakni Jayawijaya, Konawe Utara, Waropen, Paniai dan Pegunungan Bintang. Rata-rata peningkatan sembilan kali lipat
Selain itu, ada 10 pasar tradisional yang bergabung dengan ekosistem Tokopedia.
Tokopedia bersaing dengan Bukalapak dalam menyasar warung, terutama sejak ada pandemi corona. Bukalapak yang lebih dulu menyasar sektor ini, sudah menggaet 14,2 juta mitra per Juni.
Total Processing Value (TPV) Mitra Bukalapak melonjak 25% menjadi Rp 17,7 triliun pada kuartal II. Peningkatanya lebih tinggi dari TPV keseluruhan yakni 24% yoy menjadi Rp 36,5 triliun.
Sebanyak 75% TPV Bukalapak berasal dari luar daerah tingkat (tier) di mana penetrasi all-commerce, digitalisasi warung dan toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan kuat.