E-commerce yang didukung oleh Grup Djarum, Blibli berencana mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) sekitar 1 - 3 November. Startup ini memiliki ekosistem yang terdiri dari e-commerce, jasa wisata atau online travel agent (OTA), dan supermarket.
PT Global Niaga Tbk atau Blibli (BELI) memulai tahapan IPO hari ini (17/10). Startup di bawah Grup Djarum ini akan melepas 17,77 miliar saham atau sekitar 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor oleh perusahaan.
Harga penawaran Rp 410 – Rp 460 per saham. Dengan demikian, Blibli diperkirakan mengantongi Rp 8,17 triliun dari IPO.
Sebagian besar dana yang diperoleh dari IPO akan dopakai untuk membayar utang. “Sekitar Rp 5 triliun,” kata direksi Blibli dikutip dari prospektus IPO, Senin (17/10).
Berdasarkan prospektus IPO, masa penawaran awal berlangsung 17 - 24 Oktober. Sedangkan tanggal efektif diperkirakan pada 28 Oktober.
Selanjutnya masa penawaran umum atau IPO akan berlangsung pada 1 - 3 November.
Sebelum IPO, Blibli pun merger dengan startup OTA Tiket.com dan Ranch Market. Ketiganya membentuk entitas baru bernama Blibli Tiket.
“Blibli punya banyak gudang di seluruh Indonesia dan logistik sendiri. Jadi, pesanan bisa lebih cepat sampai,” kata perusahaan melalui akun Instagram @bliblidotcom, akhir pekan lalu.
Kinerja Blibli.com
E-commerce Blibli.com menyediakan beragam kategori produk yang diperdagangkan di platform, seperti busana muslim, wanita, pria, dan remaja, perlengkapan rumah tangga, ibu dan anak, hingga logam mulia.
Blibli juga menghadirkan sejumlah layanan seperti BlibliMart untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, BlibliHome terkait peralatan dan perlengkapan rumah tangga, serta Ranch Market.
Platform-nya juga terhubung dengan Tiket.com untuk memesan keperluan perjalanan, mulai dari tiket pesawat hingga kereta, serta akomodasi.
Blibli juga menyediakan BliResto, yang mirip dengan Tokopedia Nyam. E-commerce di bawah Grup Djarum ini menjanjikan pesanan dua jam sampai.
E-commerce itu menjalankan layanan logistik, dengan mengoperasikan 14 warehouses . Total luas warehouses-nya lebih dari 130.000 m2.
Selain itu, mempunyai 33 hub dan armada pengiriman BES Paket dengan lebih dari 750 tenaga ahli.
Berdasarkan laporan keuangan, PT Global Niaga Tbk atau Blibli mencatatkan pendapatan Rp 6,7 triliun pada kuartal yang berakhir Juni. Setelah dikurangi beban dan pengeluaran lainnya, perusahaan tercatat merugi Rp 2,5 triliun.
Kerugian tersebut menurun dibandingkan akhir tahun lalu Rp 3,3 triliun.
Blibli memiliki aset Rp 16,8 triliun. Jumlahnya melorot dibandingkan akhir tahun lalu Rp 18,3 triliun. Jika dibandingkan akhir 2020, niilainya melonjak 88%.
Beban atau liabilitas Blibli Rp 8,7 triliun. Nilainya juga naik dibandingkan akhir tahun lalu Rp 6,3 triliun.
Bisnis Tiket.com
Tiket.com menyediakan sejumlah layanan seperti tiket pesawat, tiket kereta, sewa mobil, akomodasi, event, dan To Do. Layanan To Do mencakup kegiatan yang bisa dilakukan secara virtual seperti kelas online, webinar, gala premier film, podcast hingga tiket siaran langsung (live streaming) acara selebritas.
Layanan To Do diluncurkan saat pandemi corona, ketika banyak negara menerapkan penguncian wilayah alias lockdown.
Baru-baru ini, startup itu juga meluncurkan fitur baru bernama Jaminan Harga Termurah (JHT). Pengguna bisa mendapatkan kompensasi bila berhasil membuktikan harga yang lebih murah di platform layanan perjalanan berbasis digital (OTA) lain.
Fitur JHT berlaku untuk semua lini produk Tiket.com, seperti pesawat, hotel, akomodasi hingga keperluan dan kelengkapan aktivitas perjalanan.
Apabila pengguna mendapati harga produk lebih murah di platform sejenis lainnya, Tiket.com akan memberikan kompensasi. Pengguna akan mendapatkan ganti rugi dua kali selisih harga, jika berhasil membuktikan temuan ini.
Perkuat Omnichannel Lewat Ranch Market
Blibli yang didukung Grup Djarum juga berinvestasi di perusahaan ritel modern Ranch Market. E-commerce ini mengakuisisi 51% saham Ranch Market, dengan nilai transaksi pengambilalihan Rp 2,03 triliun.
Itu sebagai bagian dari upaya Blibli meningkatkan layanan online to offline (O2O) alias omnichannel. Blibli sebelumnya meluncurkan BlibliMart pada 2020, yang memungkinkan pelanggan berbelanja langsung, tetapi pembayaran dilakukan secara cashless dan tanpa kasir.
Blibli juga menyasar warung, melalui Blibli Mitra. Selain itu, meluncurkan fitur Click & Collect pada 2019 yang memungkinkan pelanggan memilih produk secara online via website atau aplikasi, kemudian mengambil pesanan langsung di toko.