TikTok Diperkirakan Siapkan Biaya Diskon Rp 12 T untuk Kalahkan Shopee

TikTok, Tokopedia, Shopee, Katadata/Desy Setyowati
TikTok, Tokopedia, Shopee
Penulis: Desy Setyowati
27/5/2023, 10.58 WIB

TikTok diperkirakan menggelontorkan insentif seperti untuk diskon, US$ 600 juta – US$ 800 juta (Rp 9 triliun - Rp 12 triliun) per tahun. Perusahaan Cina ini menargetkan menjadi yang terdepan di Indonesia, bersaing dengan Shopee, Lazada hingga Tokopedia.

“TikTok menghabiskan banyak uang saat ini untuk insentif bagi pembeli dan penjual, yang mungkin tidak berkelanjutan,” kata analis senior di Phillip Securities Research Jonathan Woo dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (26/5).

Jonathan Woo memperkirakan insentif yang disiapkan TikTok US$ 600 juta - US$ 800 juta per tahun atau sekitar 6% - 8% dari target nilai transaksi bruto alias gross merchandise value (GMV) US$ 10 miliar tahun ini.

Sementara Shopee mengurangi bakar uang 51,7% secara tahunan atau year on year (yoy) selama Januari – Maret menjadi US$ 338 juta atau sekitar Rp 5 triliun.

Di Singapura misalnya, TikTok Shop membebaskan biaya komisi bagi penjual. Pedagang hanya diharuskan membayar biaya pembayaran 1%.

Data dari perusahaan analisis aplikasi Apptopia pun menunjukkan, jumlah unduhan aplikasi TikTok Shop Seller Center melonjak di Indonesia selama satu tahun terakhir. Namun TikTok Shop akan menaikkan biaya komisi di Indonesia mulai Juni.

Selain itu, beberapa harga produk di TikTok Shop terpantau lebih murah ketimbang Shopee. Tisu toilet empat lapis dari Nomieo misalnya, dibanderol SG$ 5,80 di TikTok dan SG$ 16,80 di Shopee di Singapura.

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, harga satu dus Indomie di TikTok Shop dan Shopee di kisaran Rp 100.000 – Rp 120.000. Namun TikTok Shop menawarkan diskon Rp 50.000 untuk pengguna baru.

Namun, “TikTok Shop masih sangat baru dan dalam fase ‘bakar uang’ untuk tumbuh yang mungkin bukan pertanda baik di pasar saat ini,” ujar Jonathan Woo.

Jonathan Woo juga mencatat, fitur TikTok Shop belum selengkap Shopee dan Lazada. Kedua e-commerce ini banyak berinvestasi di layanan logistik.

Selain itu, “meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan dan kepercayaan bagi penjual dan pembeli,” kata Woo.

Walaupun begitu, menurutnya TikTok Shop berpotensi menjadi sebesar Shopee atau Lazada, meski mungkin memakan waktu cukup lama. Sebab GMV TikTok Shop masih jauh di bawah Shopee dan Lazada.

Nilai transaksi Shopee US$ 73,5 miliar sepanjang tahun lalu, sedangkan Lazada US$ 21 miliar per September 2021.

Data internal TikTok yang diperoleh The Information menunjukkan, GMV TikTok Shop meroket lebih dari empat kali lipat menjadi US$ 4,4 miliar di Asia Tenggara pada 2022.

“TikTok Shop dilaporkan menargetkan GMV US$ 12 miliar tahun ini,” demikian isi data internal yang diperoleh The Information.

Meski GMV masih jauh di bawah Shopee dan Lazada, TikTok berhasil menggaet pengguna lewat konten video pendek. Platform asal Cina menggaet 135 juta pengguna di Asia Tenggara per Mei, menurut data perusahaan riset pasar Insider Intelligence.

Indonesia menjadi pasar terbesar kedua setelah Amerika Serikat, menurut Statista. Jumlah pengguna TikTok di Tanah Air 113 juta.

“Pembelian impulsif dari menonton konten adalah keuntungan yang dimiliki oleh TikTok,” kata Kepala Penelitian Sektor Telekomunikasi dan Internet di DBS Bank Sachin Mittal. “Shopee dapat kehilangan sebagian pangsa pasar, tetapi Lazada tidak bisa.”

Konsumen TikTok di Indonesia, Thailand, dan Filipina pun mengurangi belanja di Shopee 51%, Lazda 45%, dan offline 38% menurut survei perusahaan yang menyediakan insights terkait e-commerce Cube Asia.