Transaksi Shopee, Tokopedia, Lazada Indonesia Diramal Rp 1.253 Triliun

Katadata/Desy Setyowati
Bukalapak, Lazada, TikTok, Tokopedia, Shopee
Penulis: Lenny Septiani
7/6/2023, 15.37 WIB

Transaksi e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak hingga Lazada diperkirakan US$ 84,2 miliar atau sekitar Rp 1.253 triliun tahun ini, berdasarkan data Ascential Edge.

Perusahaan analis tren bisnis WGSN membuat laporan bertajuk “Asia: Markets to Watch 2023”, yang mencakup alasan transaksi e-commerce di Indonesia seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak dan Lazada tinggi, yakni:

1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil yakni 5,31% secara tahunan atau year on year (yoy) pada 2022. Rinciannya sebagai berikut:

“Meskipun pertumbuhan diperkirakan moderat hingga 5% pada 2023, Indonesia tetap menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di antara negara-negara G20,” demikian dikutip dari laporan, Rabu (7/6).

2. Penjualan ritel tumbuh 2,6% yoy pada Februari

3. Belanja konsumen akan didukung oleh subsidi pemerintah. Indonesia akan merealokasi US$ 1,6 miliar subsidi bahan bakar untuk pengeluaran kesejahteraan masyarakat pada 2023

4. Sekitar 60% - 90% masyarakat Indonesia yang pernah berbelanja di e-commerce, berencana untuk terus berbelanja online meski status darurat Covid-19 berakhir

5. Indonesia memiliki basis pelanggan seluler terbesar ketiga di Asia

6. Konsumen milenial dan Gen Z sekitar 52% dari total penduduk 270 juta

“Populasi yang kuat, prioritas dan perilaku konsumsi yang dipimpin kaum muda akan mendorong tren ritel di tahun-tahun mendatang,” demikian dikutip.

Oleh karena itu, berdasarkan data Edge by Ascential, EIU, Statista transaksi atau penjualan e-commerce di Indonesia seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak hingga Lazada diperkirakan terus meningkat. Rinciannya dapat dilihat ada Bagan di bawah ini:

Data ekosistem e-commerce di Indonesia (Edge by Ascential, EIU, Statista)
Reporter: Lenny Septiani