Shopee Setop Seluruh Penjualan Produk Impor di Indonesia

YouTube Shopee Indonesia
Shopee
Penulis: Lenny Septiani
6/10/2023, 11.49 WIB

Shopee mencatat kurang dari 1% produk di platform merupakan barang impor langsung dari luar negeri. E-commerce bernuansa oranye ini menutup layanan produk impor langsung itu pada Rabu (4/10) pukul 22.00 WIB.

Sebelumnya, Shopee memiliki label toko ‘luar negeri’. Toko ini yang menjual langsung produk impor dan jumlahnya kurang dari 1% dari seluruh total penjual Shopee.

Head of Public Policy Shopee Indonesia Radityo Triatmojo mengatakan, mekanisme transaksi lintas-negara atau cross border itu sesuai peraturan perundangan yang berlaku, seperti perpajakan dan lainnya. 

"Selain itu, produknya bukanlah yang bersaing langsung dengan produk UMKM," kata Radityo kepada Katadata.co.id, Kamis (5/10).

Pada 2021, Shopee menutup 14 kategori produk lintas-negara yang bersaing dengan produk UMKM sesuai arahan Kementerian Koperasi dan UKM.

Kini, setelah pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 31 tahun 2023 pekan lalu (27/9), Shopee memutuskan untuk menutup layanan tersebut sepenuhnya.

Salah satu poin yang diatur dalam Permendag Nomor 31 tahun 2023 yakni e-commerce dilarang memfasilitasi penjualan barang impor di atas US$ 100 atau sekitar Rp 1,5 juta.

Padahal Shopee memfasilitasi kurang dari 1% transaksi lintas-negara, sebagai salah satu upaya mendorong ekspor produk UMKM Indonesia. E-commerce yang berbasis di Singapura ini sudah memfasilitasi ekspor lebih dari 20 juta produk UMKM ke ASEAN, Asia Timur, dan Amerika Latin.

Ekspor produk lokal itu merupakan bagian dari program Kampus UMKM Shopee. Perusahaan sudah menyediakan 10 kampus UMKM Shopee.

Meski begitu, Radityo memastikan penutupan transaksi lintas-negara tidak memengaruhi ekspor produk UMKM yang sudah berjalan. “Kami akan berusaha tidak memengaruhi kegiatan ekspor produk Indonesia yang sudah berjalan,” ujarnya.

Reporter: Lenny Septiani