Lazada dan Shopee kebanjiran Penjual Setelah TikTok Shop Tutup?

Katadata/Desy Setyowati
Shopee, TikTok, Tokopedia, Lazada
Penulis: Lenny Septiani
27/10/2023, 14.18 WIB

TikTok Shop resmi ditutup tiga pekan lalu (4/10) pukul 17.00 WIB. Apakah hal ini membuat jumlah penjual di Lazada dan Shopee bertambah?

VP Category Management Lazada Indonesia Canggih Satriatama mengatakan, jumlah penjual baru bertambah dalam tiga pekan terakhir. Namun ia tidak memerinci jumlahnya.

“Setiap hari angkanya berubah. Yang jelas, cukup signifikan,” kata Canggih dalam acara Media Briefing - Lazada Seller Conference 2023 di Jakarta, Jumat (27/10).

Namun ia tidak dapat memastikan apakah kenaikan jumlah penjual baru karena TikTok Shop ditutup. Di satu sisi, Lazada memiliki program untuk menarik pedagang baru.

“Kami lebih percaya diri bahwa ini karena program kami, bukan karena ‘sebelah’ ditutup,” ujarnya.

Lazada menggratiskan biaya administrasi dan pengiriman kepada penjual yang baru mendaftar per 3 Oktober atau sehari sebelum TikTok Shop tutup. TikTok mengumumkan penutupan pada 3 Oktober.

Rincian diskon yang diberikan oleh Lazada kepada pedagang yang baru bergabung yakni:

  1. Bebas biaya admin selama tiga bulan
  2. Bebas biaya pengiriman selama dua bulan
  3. Kredit solusi yang disponsori Lazada Rp 300 ribu

Canggih menjelaskan bahwa kredit solusi Rp 300 ribu tersebut dapat dimanfaatkan oleh penjual untuk membuat iklan di platform Lazada. Dengan begitu, produk penjual dapat lebih mudah dilihat oleh pembeli atau berada pada posisi teratas dalam pencarian pengguna.

“Pemberian pinjaman Rp 300 ribu bertujuan mempercepat pertumbuhan bisnis penjual dengan tenang, bahwa Lazada hadir untuk bermitra jangka panjang,” kata CEO Lazada Indonesia James Chang kepada karyawan melalui email yang dilihat oleh Katadata.co.id, awal Oktober (6/10).

Selain itu, Lazada membebaskan biaya admin kepada penjual yang berjualan secara live streaming sejak 3 Oktober.

“Bagi UMKM yang terkena dampak perubahan peraturan baru-baru ini, kami mendukung mereka untuk masuk ke platform Lazada,” James menambahkan.

Ia pun mengungkapkan dukungan apa saja yang diberikan oleh Lazada kepada penjual, di antaranya:

  • Meluncurkan LazzieChat, chatbot berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) pertama yang didukung oleh ChatGPT. Chatbot ini bisa mengerti Bahasa Indonesia.
  • Meluncurkan Gerakan Akselerasi Karya Rakyat Digital atau AKAR Indonesia, bekerja sama dengan pemerintah Indonesia pada 2021. Total Lazada melatih hampir 10 ribu talenta lokal termasuk penjual UMKM, livestreamer, siswa dan guru sekolah kejuruan, mitra kurir, serta inkubator pemerintah yang terus bertindak sebagai pelatih dan/atau memulai bisnis sendiri di bidang ekonomi digital.

“Sejak hari pertama, kami memandang perkembangan industri e-commerce di Indonesia sebagai maraton, bukan sprint,” ujar James.

“Sama seperti mengikuti kursus Lazada Run, kami mengadopsi pandangan jangka panjang. Ini berarti kami dapat mengatur kecepatan sendiri, memposisikan Lazada untuk sukses bersama penjual dan merek lokal,” James menambahkan.

Sementara itu, Shopee tidak berkomentar terkait peningkatan jumlah pengguna, penjual maupun kreator konten setelah TikTok Shop tutup. “Banyak faktor yang memengaruhi e-commerce,” kata Head of Marketing Growth Shopee Indonesia Monica Vionna usai Konferensi Pers Transformasi Wujudkan Mimpi bersama Shopee 11.11 Big Sale di Jakarta, Selasa (17/10).

Salah satu faktor yang dimaksud yakni diskon. Promosi dinilai bisa meningkatkan transaksi.

“Kami melatih banyak UMKM,” ujar Monica. “Peningkatan jumlah pengguna atau lainnya, itu ada faktor kampanye dan lainnya.”

Beberapa penjual di TikTok Shop terpantau mengalihkan penjualan produk ke platform lain.

Penjual pakaian pria @Logamstoree di TikTok misalnya, tetap mengadakan live streaming pada Kamis siang (5/10). Namun ia mengarahkan pembeli mengeklik tautan atau link di bio profil tokonya di TikTok.

Tautan tersebut mengarahkan pembeli ke WhatsApp. Konsumen bisa melanjutkan transaksi di aplikasi percakapan ini. 

Penjual pakaian lainnya Planet Fashion juga menyematkan tautan toko online di Shopee. Saat menggelar live streaming,  calon pembeli bertanya apakah dirinya memiliki toko di Shopee. 

Penjual pakaian Muhamad Abdurafi juga berencana untuk berfokus berjualan di Shopee setelah TikTok Shop tutup. Selama ini ia memperoleh pendapatan dari:

  1. Berjualan di TikTok Shop, sekitar Rp 100 juta hingga 200 juta per bulan
  2. Menjadi TikTok affiliate, bisa mencapai Rp 300 juta per bulan
  3. Berjualan di Shopee, sekitar Rp 100 juta per bulan

Ia memperkirakan kehilangan potensi pendapatan 80% setelah TikTok Shop ditutup.  “Sebab, affiliator membutuhkan ‘keranjang kuning’ TikTok Shop,” kata Rafi kepada Katadata.co.id, Kamis (5/10).

Rafi berencana untuk berjualan melalui Shopee walaupun pertumbuhan penjualannya jauh di bawah TikTok Shop.

Ia menyebutkan, omzet Rp 100 juta di Shopee diperoleh setelah setahun beroperasi. Sedangkan omzet Rp 300 juta bisa diraih di TikTo Shop dalam tiga bulan.

Ia menduga, pertumbuhan penjualan di TikTok Shop lebih pesat ketimbang Shopee karena:

  1. Algoritme di TikTok Shop lebih bagus dan lebih tepat sasaran ke calon pembeli
  2. Fitur live shopping TikTok Shop dinilai lebih baik
Reporter: Lenny Septiani