Perbandingan Transaksi TikTok x Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak

Katadata/Desy Setyowati
Bukalapak, Lazada, TikTok, Tokopedia, Shopee
Penulis: Desy Setyowati
5/12/2023, 14.46 WIB

TikTok Shop dikabarkan telah mencapai kesepakatan untuk berinvestasi di unit e-commerce GoTo Gojek Tokopedia. Berikut perbandingan transaksinya dengan Shopee, Lazada, dan Bukalapak.

“TikTok Shop setuju untuk bekerja sama dengan Tokopedia milik GoTo di beberapa wilayah, ketimbang bersaing langsung,” kata beberapa sumber Bloomberg yang mengetahui perjanjian tersebut, dikutip Selasa (5/12).

Jika itu terwujud, maka ini akan menjadi pelopor pola kerja sama e-commerce di Asia Tenggara.

“TikTok dan GoTo Gojek Tokopedia akan mengumumkan rincian kerja sama tersebut secepatnya pada minggu depan,” kata salah satu sumber.

Perbandingan Transaksi TikTok x Tokopedia dengan Shopee dan Lazada

Perusahaan venture builder yang berbasis di Singapura Momentum Works pada Oktober mengeluarkan laporan terkait proyeksi persentase transaksi atau GMV e-commerce di Asia Tenggara tahun ini. Rinciannya sebagai berikut:

  • TikTok Shop 13,9%
  • Shopee 45,9%
  • Tokopedia 14,2%
  • Lazada 17,5%
  • Lainnya 8,6%

Sementara itu, laporan Google, Temasek, dan Bain and Company bertajuk ‘e-Conomy SEA 2023’ memprediksi GMV e-commerce Asia Tenggara naik 6% secara tahunan atau year on year (yoy) dari US$ 130 miliar menjadi US$ 139 miliar tahun ini.

Jika merujuk pada data tersebut, maka nilai GMV masing-masing platform e-commerce di Asia Tenggara sebagai berikut:

  • TikTok Shop 13,9% atau US$ 19,3 miliar (Rp 302 triliun)
  • Shopee 45,9% atau US$ 63,8 miliar (Rp 999 triliun)
  • Tokopedia 14,2% atau US$ 19,7 miliar (Rp 308 triliun)
  • Lazada 17,5% atau US$ 24,3 miliar (Rp 380 triliun)
  • Lainnya 8,6% atau US$ 11,9 miliar (Rp 184 triliun)

Dengan demikian, transaksi gabungan Tokopedia dan TikTok Shop diperkirakan Rp 610 triliun tahun ini. Nilainya masih di bawah Shopee Rp 999 triliun.

Sementara itu, rincian transaksi TikTok Shop, Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Bukalapak secara spesifik sebagai berikut:

1. Transaksi Tokopedia dan TikTok

GoTo Gojek Tokopedia telah mengumumkan laporan keuangan kuartal III. Khusus kinerja Tokopedia pada kuartal III atau Juli - September sebagai berikut:

 Kuartal IIKuartal III
GTVRp 58,7 triliunRp 62 triliun
Pendapatan brutoRp 2,2 triliunRp 2,2 triliun
Margin kontribusiRp 413 miliarRp 415 miliar
EBITDA yang disesuaikanNegatif Rp 229 miliarNegatif Rp 222 miliar

Transaksi bruto atau GTV Tokopedia selama Januari - September turun 9% yoy. Anak usaha GoTo ini menambah biaya insentif dan promosi 2%, sehingga GTV kuartal III naik 6% qtq menjadi Rp 62 triliun.

Sementara itu, Momentum Works mencatat, Indonesia menyumbang sepertiga transaksi TikTok Shop. “TikTok Shop mencatatkan hampir tiga juta order per hari sebelum tutup di Indonesia,” kata Momentum Works dalam laporan, tiga pekan lalu (8/11).

Momentum Works yakin TikTok Shop tidak akan keluar dari Indonesia, karena pasarnya yang besar.

TikTok Shop tutup di Indonesia pada 4 Oktober, sepekan setelah Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 31 Tahun 2023 terbit pada 27 September. Regulasi ini melarang fitur e-commerce dan media sosial dalam satu aplikasi.

2. Transaksi Shopee

Shopee mengumumkan besaran GMV selama kuartal III naik 5,1% yoy dan 11,2% secara kuartalan atau quarter to quarter (qtq)  menjadi US$ 20,1 miliar atau sekitar Rp 311 triliun. Sebelumnya Shopee tak mengumumkan besaran transaksi sejak akhir tahun lalu.

Volume transaksi bruto atau jumlah pesanan naik 13,2% yoy dan 23,6% qtq menjadi 2,2 miliar.

Kenaikan nilai dan volume transaksi bruto Shopee didukung oleh anggaran penjualan dan pemasaran naik 49,7% yoy menjadi US$ 862 juta atau sekitar Rp 13,4 triliun selama kuartal III. Padahal pada kuartal-kuartal sebelumnya, Shopee mengurangi biaya promosi.

3. Transaksi Bukalapak

Bukalapak membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 776,22 miliar pe September. Padahal BUKA mencatatkan untung Rp 3,62 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan Bukalapak naik 28,94% yoy menjadi Rp 3,33 triliun. Ini terdiri dari:

  1. Marketplace naik 67% yoy menjadi Rp 1,73 triliun
  2. Online to offline atau O2O naik 10% yoy menjadi Rp 1,59 triliun
  3. Pengadaan turun 89% yoy menajdi Rp 11,09 miliar