Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) masih menunggu selesainya migrasi sistem elektronik TikTok-Tokopedia sesuai dengan masa transisi yang berakhir pada April mendatang.
“Intinya kami menunggu proses [migrasi sistem] yang dilakukan sesuai dengan prosedur,” ujar Jerry usai Economic Outlook 2024 di Pacific Place, dalam keterangan tertulis, Jumat (1/3).
Ia mengatakan, persoalan migrasi sistem TikTok-Tokopedia lebih melibatkan migrasi secara teknis, termasuk dari sisi pembayaran dan lainnya.
“Ketika si A dan si B gabung, belum serta merta ditampung, tapi tentu ada penyesuaian-penyesuaian misalnya dari sisi pembayaran, dari sisi transaksi, dari sisi migrasi platform yang selama ini belum dilakukan,” ujar Jerry.
“Iya kita lihat lah teknisnya, sejauh mana mereka melakukan itu. Pastikan ada progres tapi kita kan harus lihat tahap mana mereka sudah completed ini.”
Jerry menjelaskan, ada disinformasi soal aturan dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 yang menyebutkan platform media sosial tidak boleh melakukan transaksi penjualan.
Ia menjelaskan, supaya tidak terjadi disinformasi Permendag itu jelas menyebutkan media sosial tidak boleh jualan. Kalau mau jualan, ia melanjutkan, harus mengajukan izin jualan atau berkolaborasi dengan pihak-pihak yang mempunyai izin.
"Misalnya bagaimana membayarnya? Di platform mana? Posisinya dimana? Ini hal-hal teknis, tapi itu harus mengikuti peraturan jangan sampai tidak mengikuti peraturan. Tapi prinsipnya tentu kami menyambut baik niat TikTok selama sesuai dengan peraturan dan tidak melanggar UU,” katanya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan atau Kemendag memberikan waktu 3-4 bulan bagi kedua perusahaan untuk menyelesaikan proses integrasi sistem elektronik setelah TikTok menggandeng Tokopedia.
Selama proses tersebut, Kemendag mengizinkan transaksi di aplikasi media sosial TikTok. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan, integrasi TikTok dan Tokopedia sudah 75 persen.
Dalam Paparan Publik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Rabu 28 Februari lalu, Direktur External Affairs GoTo Group Nila Marita mengatakan, proses migrasi sistem antara TikTok dan Tokopedia sudah hampir rampung.
Perusahaan menargetkan proses selesai sekitar satu setengah bulan ke depan. Ia menegaskan bahwa proses belanja, pembayaran hingga check out transaksi telah terpisah dari aplikasi TikTok dan masuk ke sistem back-end Tokopedia.
Dia juga menyatakan bahwa perusahaan terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk memastikan kedua aplikasi berjalan sesuai Permendag Nomor 31 Tahun 2023.
“Kolaborasi ini mempunyai prioritas untuk memberikan pengalaman berbelanja yang lancar, nyaman, dan aman kepada para pengguna aplikasi TikTok. Tokopedia yang mengelola sistem elektronik dan proses pembayaran secara back-end atau balik layar," kata Nila.