Lima Tanda E-commerce Cina Temu Berpotensi Masuk RI meski Ditentang Kominfo

Marcabraham.com
Temu Pinduoduo
Penulis: Desy Setyowati
8/10/2024, 16.52 WIB

E-commerce asal Cina Temu sudah merambah negara tetangga Indonesia seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Aplikasi di bawah Pinduoduo ini segera masuk ke pasar Indonesia?

Kementerian Komunikasi dan Informatika alias Kominfo dan Kementerian Koperasi dan UKM alias Kemenkop UKM menyatakan akan menolak Temu, karena dinilai membahayakan UMKM.

Aplikasi belanja online asal Cina, Temu mempertemukan pabrik dengan konsumen secara langsung. Hal ini membuat harga produk jauh lebih murah.

Akan tetapi, UMKM bakal kesulitan menyediakan produk dengan harga murah seperti pabrik.

“Model bisnis ini akan menghancurkan UMKM,” kata Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi saat ditemui wartawan di Jakarta, Selasa (8/10).

Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 29 Tahun 2021 melarang produsen menjual produk langsung ke konsumen. Regulasi ini juga mengatur tentang kebijakan dan pengendalian ekspor dan impor, penggunaan atau kelengkapan label berbahasa Indonesia, distribusi barang, sarana perdagangan, standardisasi, pengembangan ekspor, metrologi legal, serta pengawasan kegiatan perdagangan dan pengawasan terhadap barang yang ditetapkan sebagai barang dalam pengawasan.

Selain itu, Indonesia memiliki Peraturan Menteri Perdagangan alias Permendag Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik. Poin yang diatur yakni:

  • Media sosial berbasis e-commerce atau social commerce hanya akan memfasilitasi promosi barang atau jasa. Platform ini dilarang menyediakan fitur transaksi pembayaran.
  • Social commerce wajib menjaga agar tidak ada hubungan antara sistem elektronik perdagangan elektronik dengan yang di luar perdagangan elektronik. Secara sederhana, aplikasi e-commerce dan media sosial harus terpisah.
  • Social commerce wajib menjaga data pengguna dan tidak boleh digunakan untuk e-commerce atau perusahaan afiliasi.

Aturan itu membuat TikTok mengakuisisi Tokopedia pada akhir tahun lalu.

Apakah Temu Segera Masuk ke Pasar Indonesia?

Ada beberapa hal yang menunjukkan e-commerce asal Cina itu segera masuk ke pasar Indonesia, di antaranya:

1. Sudah tiga kali mendaftarkan merek dagang ke Indonesia

Aplikasi belanja online asal Cina ini sudah tiga kali mendaftarkan merek dagang ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia sejak September 2022, namun terus ditolak.

2. Temu bisa masuk sepanjang mematuhi aturan di Indonesia

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Moga Simatupang mengatakan Temu bisa saja masuk ke Indonesia sepanjang memenuhi aturan, meski Kominfo dan Kemenkop UKM menyatakan akan menolak. Ia mencontohkan, harga barang lintas-negara minimal US$ 100 sebagaimana diatur dalam Permendag Nomor 31 Tahun 2023.

“Selama mereka memenuhi persyaratan Permendag Nomor 31 Tahun 2023, kami terbitkan,” kata Moga saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (7/10).

Hingga saat ini Kemendag belum mendapat informasi terkait pengurusan izin untuk Temu. Moga menyatakan Indonesia tidak bisa menghindar dari aplikasi seperti Temu di era digitalisasi.

“Hanya saja, kami harus mengatur dengan tata kelola perdagangan melalui sistem elektronik agar industri dalam negeri dapat bersaing,” ujarnya.

3. Temu sudah hadir di negara tetangga Indonesia

Temu resmi hadir di Vietnam pada Senin (7/10). Pemangku kepentingan di negara ini sudah memperkirakan platform asal Cina itu masuk ke negara naga biru sejak Juli, dan proyeksi ini akhirnya terjadi.

Meski begitu, kehadiran Temu di Vietnam masih tahap awal. Bahasa yang tersedia masih bahasa Inggris, bukan Vietnam.

Selain itu, hanya pembayaran dengan kartu kredit yang diterima, bukan dompet digital lokal. “Hanya dua pemain logistik yakni Ninja Van dan Best Express yang terhubung ke platform Temu,” demikian dikutip dari laman resmi Momentum Works, Selasa (8/10).

Perusahaan venture builder asal Singapura Momentum Works memperkirakan Temu menambah opsi bahasa, pembayaran, dan logistik ke platform, jika berupaya cukup keras di pasar Vietnam.

Temu sudah hadir di 82 negara, termasuk Vietnam, Malaysia, Filipina, Thailand dan Brunei Darussalam. Pengiriman di Vietnam sekitar 4- 7 hari, jauh lebih cepat daripada Malaysia dan Filipina 5-20 hari. Hal ini karena pengiriman dari Guangzhou, Cina ke Vietnam dapat dilakukan dengan mudah melalui jalur darat.

4. Mitra logistik Temu di negara lain ada juga di Indonesia

Ninja Van dan Best rekan logistik Temu di Vietnam juga beroperasi di Indonesia. Momentum Works melaporkan Best membuka bisnis di Indonesia sekitar enam minggu lalu.

J&T Express yang beroperasi di Indonesia juga menyediakan layanan di Vietnam.

5. Aplikasi Temu bisa diunduh di App Store dan Google Play Store

Aplikasi Temu bisa diunduh di App Store dan Google Play Store di Indonesia. Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, aplikasi Temu yang diunduh di App Store iPhone, hanya tersedia dalam bahasa Inggris.

Begitu aplikasi terpasang dan dibuka, pengguna diarahkan ke layanan cakupan Inggris.

Aplikasi Temu yang diunduh di Google Play Store melalui perangkat Android juga mengarahkan pengguna ke layanan cakupan Inggris. Hal ini lantaran Temu belum menyediakan layanan di Indonesia.

Kominfo menyatakan akan memblokir aplikasi Temu di App Store dan Google Play Store.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail, Amelia Yesidora, Kamila Meilina, Andi M. Arief