Virus Corona Bikin Fintech Pembiayaan Umrah dan Wisata Lesu

ANTARA FOTO/REUTERS/Manuel Silvestri/AWW/dj
Pekerja menyemprotkan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus corona di Venesia, Italia, Jumat (13/3/2020). Asosiasi fintech mengatakan adanya corona berdampak pada penurunan bisnis fintech pembiayaan wisata dan umrah.
13/3/2020, 22.33 WIB

Selain itu turunnya minat berwisata karena kekhawatiran akan virus corona juga berdampak pada fintech. Namun dia masih terus memantau perkembangan wabah virus corona dan dampaknya pada industri fintech secara keseluruhan. “Kami mengobservasi lagi ke sektor-sektor lain,” kata Kuseryansyah.

Dari dampak tak langsung, APFI juga mengantisipasi kemungkinan penurunannya investasi dari para pemberi pinjaman (lender). Terlebih, jika ada ketidakstabilan kondisi ekonomi nasional maupun global.

(Baca: Temasek Suntik Startup Shopback Pendanaan Rp 1 Triliun)

Berdasarkan data OJK hingga Desember 2019, ada 164 fintech lending yang terdaftar di OJK hingga akhir tahun lalu. Sebanyak 25 di antaranya sudah berizin. Namun per Februari, jumlah anggota AFPI menjadi 161 penyelenggara karena satu dicabut tanda daftarnya, dan dua lainnya mengembalikan tanda daftar. 

Total penyaluran pinjaman dari fintech lending mencapai Rp 81,5 triliun, meningkat 259% sejak awal tahun. Jumlah pemberi pinjaman (lender) juga meningkat 192% menjadi 605.935. Sedangkan angka rekening peminjam (borrower) juga tumbuh 325% menjadi 18.569.123 entitas.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan