Perusahaan teknologi finansial di bidang pinjam-meminjam (peer to peer lending) KoinWorks mencatat pihaknya telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 230 miliar secara rata-rata per bulan. Perusahaan menargetkan penyaluran pinjaman total Rp 2,3 triliun sepanjang tahun ini.
"Target ini meningkat 100% (dari periode sama tahun lalu)," ujar Chief Marketing Officer KoinWorks Jonathan Bryan melalui siaran pers, Kamis (17/10).
Di tengah target pertumbuhan yang tinggi tersebut, perusahaan menyatakan bakal terus berupaya menekan angka kredit macet (NPL) agar tetap di bawah 1%. Ini dilakukan dengan penyeleksian yang selektif, dibantu data dari mitra-mitra perusahan, antara lain perusahaan e-commerce, logistik, POS, dan lainnya.
(Baca: Dapat Modal Rp 170 Miliar, KoinWorks Akan Kembangkan Teknologi)
Jonathan mengatakan, sudah ada lebih dari 370 ribu pengguna layanan KoinWorks saat ini. Pengguna tersebut terdiri dari peminjam (borrower) dan pemberi pinjaman (lender). Jumlah ini naik 40% dari periode sama tahun lalu.
"Kenaikan angka pengguna tersebut mengidentifikasikan bahwa masyarakat Indonesia kian memiliki finansial literasi yang baik setiap harinya," ujarnya.
Hingga akhir September 2019, pinjaman diklaim telah dinikmati masyarakat dari Sabang hingga Merauke untuk membiayai berbagai macam kebutuhannya. Adapun pengguna KoinWorks berusia 25 hingga 35 tahun, dengan rata-rata pinjaman sebesar Rp 8 juta hingga Rp 10 juta dan tenor 12 bulan.
Sedangkan sebanyak 30% pelaku UKM digital yang mengakses produk pinjaman usaha KoinWorks yaitu KoinBisnis disebut kembali melakukan pinjaman setelah menyelesaikan pinjaman pertamanya. Mayoritas dari mereka bergerak di bidang usaha mode, makanan, hingga ekspor-impor.
(Baca: Mendekati Target, Modalku Salurkan Pinjaman Rp 5,84 Triliun)
Secara khusus, KoinWorks juga menyalurkan pembiayaan khusus untuk pendidikan formal dan non-formal melalui KoinPintar. Rata-rata penyaluran pembiayaan ini telah mencapai Rp 30 miliar per bulan. Dari total penyaluran tersebut, tiga institusi yang paling banyak diminati oleh peminjam yakni Binus University untuk lembaga pendidikan formal, serta lembaga kursus bahasa EF dan Wall Street English untuk lembaga kursus keterampilan.
Perusahaan juga menawarkan pembiayaan pendidikan dengan tenor lebih panjang yaitu hingga 10 tahun melalui program Dekade (Dana Edukasi Masa Depan). Ini untuk memberikan alternatif pembiayaan yang lebih ringan bagi peminjam.