Perusahaan financial technology (fintech) pinjam-meminjam
(Baca: Go-Pay Jadi Fintech Pembayaran Paling Populer 2018 di Indonesia)
Crowde menargetkan penyaluran kredit sebesar Rp 100 miliar pada 2019. Jumlah tersebut naik hampir dua kali lipat dibanding realisasi penyaluran pinjaman tahun lalu, yang mencapai Rp 51 miliar.
CEO Crowde Yohanes Sugihtononugroho mengatakan, perusahaannya ingin secara masif membentuk paguyuban untuk penyaluran modal di Pulau Jawa. “Kelompok paguyuban dibentuk untuk mempersiapkan petani sebagai aktor yang akan menjalankan proyek permodalan," kata dia dalam siaran pers, Selasa (29/1).
Paguyuban binaan Crowde akan mendapat edukasi seputar spiritual, sosial, dan pendalaman soal agrikultur itu sendiri. Tim dari Crowde juga mengajarkan tentang pemanfaatan teknologi, inovasi dalam pengelolaan usaha, serta pengetahuan pemasaran hasil produksi. Sepanjang 2018, Crowde sudah menggelar 13 sesi kelas.
(Baca: E-Commerce JakMall Targetkan Keuntungan Naik 100% pada 2019)
Pada 2018, Crowde menyalurkan pendanaan Rp 51 miliar kepada 10 ribu pelaku usaha agrikultur seperti petani, peternak, nelayan, dan petambak di Indonesia. Pendanaan itu diperoleh dari sekitar 23 ribu investor, melalui 1.591 proyek permodalan di platform Crowde.
"Kami ingin merangkul para investor dengan benar-benar menjadikannya sebagai partner untuk tumbuh dan berkembang bersama menjadi satu keluarga besar kami,” kata Yohanes.
Crowde optimistis bisa terus memberikan pembiayaan kepada para pelaku usaha agrikultur. Sebab, masih ada 39,7 juta jiwa petani di Indonesia dengan luas lahan garapan yang mencapai 7,1 juta hektar yang membutuhkan bantuan pendanaan.