Perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran, GoPay bekerja sama dengan Cinema XXI. Lewat kemitraan ini, anak usaha Gojek itu menargetkan pengguna milenial dan gen Z.
Berdasarkan data dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 2019, 64% generasi junior milenial atau usia 23-30 tahun menonton film nasional. Begitu juga dengan 81% generasi Z atau berumur 15-23 tahun.
Sedangkan pada 2018, ada 52 juta penonton film nasional di seluruh jaringan bioskop Indonesia. Berdasarkan data filmnasional.or.id, generasi milenial dan Z berpotensi sebagai basis penonton film nasional yang terus berkembang.
Menurut Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata, menonton di bioskop merupakan salah satu kegiatan yang digemari banyak orang, terutama kalangan muda. “Selain itu, GoPay mengimplementasikan standardisasi kode Quick Response (QRIS) sehingga sobat XXI bebas bertransaksi di bioskop dan kafe Cinema XXI menggunakan dompet elektronik lain,” katanya dalam siaran pers, Selasa (25/2).
(Baca: Tix ID Investasi di Startup Hiburan Singapura)
Head of Corporate Communications and Brand Management Cinema XXI Dewinta Hutagaol berharap, kolaborasi itu dapat mendorong lebih banyak masyarakat Indonesia, terutama generasi muda menonton film nasional. “Maka, pertumbuhan film nasional pun dapat meningkat,” katanya.
Lewat kolaborasi itu, GoPay mengadakan program penawaran tiket nonton, serta makanan dan minuman di XXI Café selama 25 Februari hingga 4 Maret 2020. Hingga saat ini, GoPay telah bermitra dengan lebih dari 500 ribu mitra, 5 ribu e-commerce, 20 layanan pembayaran, serta 28 institusi keuangan lebih.
Sebenarnya, Gojek juga memiliki layanan video on-demand yakni GoPlay. Gojek menilai pasar bisnis film cukup besar.
Berdasarkan data Pusat Pengembangan (Pusbang) Indonesia, jumlah penonton film di bioskop terus meningkat. Jumlahnya mencapai 100,6 juta, 108,2 juta, dan 129,5 juta sepanjang 2016-2018.
(Baca: Saingi Iflix hingga Netflix, Gojek Perkuat GoPlay dengan Konten Lokal)
Namun, peningkatan itu justru berbanding terbalik dengan rasio penonton film lokal terhadap total yang menurun. Rasionya sempat naik dari 36% di 2016 menjadi 37% pada 2017. Tetapi rasionya kembali menjadi 36% pada tahun lalu. Itu artinya, penonton Tanah Air lebih banyak membeli tiket film asing di bioskop.
Kondisi ini jauh berbeda dibanding Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok yang mayoritas penduduknya menonton film lokal. Rasio penonton film lokal di ketiga negara itu mencapai 51%, 55%, dan 62% sepanjang 2018.
Karena itu, Gojek menyediakan GoPlay yang diharapkan menjadi alternatif bagi pengguna yang ingin menonton film di mana pun.
(Baca: Disuntik Modal Ventura Jepang Rp 709 Miliar, Anime Bakal Ada di Gojek)