Kredit Macet Startup Pinjol Rp 1,73 Triliun, NTB dan Banten Tertinggi

ANTARA FOTO/Didik Suhartono/hp.
Sejumlah anak membaca bersama di dekat dinding bermural di kawasan Tempurejo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/9/2021).
Penulis: Lenny Septiani
8/8/2023, 11.50 WIB

Kredit macet startup pinjol atau pinjaman online mencapai 3,29% atau sekitar Rp 1,73 triliun. Daerah dengan tingkat wanprestasi pembiayaan lebih dari 90 hari alias TWP 90 tertinggi yakni  Nusa Tenggara Barat atau NTB Banten.

Di industri pinjol atau teknologi finansial pembiayaan alias fintech lending, kredit macet dikenal dengan istilah TWP 90 yang menggambarkan keterlambatan pembayaran lebih dari 90 hari.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, persentase kredit macet startup pinjol turun dari 3,36% pada Mei menjadi 3,29% per Juni. Namun dari sisi nilai naik tipis dari Rp 1,729 triliun menjadi Rp 1,733 triliun lantaran outstanding atau pinjaman yang masih berjalan meningkat menjadi Rp 52,7 triliun.

Outstanding pinjaman startup fintech lending tersebut tumbuh 18,86% secara tahunan atau year on year (yoy), atau melambat dibandingkan Mei 28,11%.

Total outstanding kredit kepada UMKM Rp 20,49 triliun atau 38,9% dari total. Porsinya masih relatif lebih kecil dibandingkan pendanaan konsumtif.

Meski begitu, outstanding kredit startup pinjol yang disalurkan kepada UMKM meningkat 28,92% yoy.

Anggota Komisioner sekaligus Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengungkapkan total penyaluran kredit oleh startup pinjol selama Januari – Juni Rp 112,48 triliun.

“Jika dihitung selama setahun terakhir, mampu menyalurkan pendanaan Rp 240,06 triliun,” kata Ogi dalam konferensi pers OJK, Kamis (3/8).

Dari sisi daerah dengan kredit macet tertinggi, rinciannya sebagai berikut:

  1. NTB 7,18%
  2. Banten 5,13%
  3. Jawa Barat 3,72%
  4. Jawa Timur 3,61%
  5. Jakarta 3,13%

Reporter: Lenny Septiani