Laporan Khusus | KTT ASEAN 2023

BUMN: Transaksi Digital RI Terdepan di ASEAN, Capai Rp 6.000 T di 2025

ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Aditya Pradana Putra/pras.
Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani menyampaikan paparan dalam sesi Subtema III Transformasi Digital yang Inklusif pada hari hari kedua ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
6/9/2023, 11.45 WIB

Pemerintah menilai Indonesia menjadi pemain keuangan digital terdepan di ASEAN beberapa tahun terakhir. Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani mengatakan pertumbuhan performa keuangan digital nasional selama lima tahun terakhir menunjukkan hal tersebut.

Rosan mencatat pemain usaha teknologi finansial atau tekfin di dalam negeri hanya 51 unit pada 2011. Angka tersebut bertambah menjadi lebih dari 300 pemain aktif pada 2022.

"Selain itu 33% populasi Indonesia memilih dompet elektronik sebagai metode pembayaran default pada 2021, menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian digital paling maju di ASEAN," kata Rosan dalam ASEAN Indo Pacific Forum atau AIPF, Rabu (6/9).

Di samping itu, Rosan menyampaikan transaksi non tunai di dalam negeri melesat dari 813 juta kali pada 2017 menjadi 26.2 miliar pada 2022. Artinya, ada peningkatan jumlah transaksi lebih dari 30 kali lipat.

Dia memaparkan, nilai transaksi digital pada 2019 adalah US$ 206 miliar, kemudian pada 2022 naik menjadi US$ 266 miliar. Rosan memperkirakan angka tersebut akan tumbuh menjadi US$ 400 miliar atau sekitar Rp 6.000 triliun pada 2025.

Di samping itu, Rosan menyatakan usaha pinjaman digital di dalam negeri memiliki peran yang kuat. "Peningkatan ini menekankan komitmen kami untuk memastikan ekspresi keuangan bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujar Rosan.

Di sisi lain, Rosan menilai BUMN perbankan memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian nasional. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh jangkauan bank-bank pelat merah yang luas.

Oleh karena itu, Rosan menyampaikan perbankan pelat merah menjadi katalis dan dapat mengembangkan inisiatif yang visioner. Rosan memberikan tiga contoh terkait inisiatif visioner tersebut.

Pertama, pembiayaan digital oleh para bank milik negara. Bank yang dimaksud adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk.

Rosan mencatat pembiayaan digital dari bank-bank negara naik 146% secara tahunan pada kuartal ketiga 2022 menjadi US$ 125 juta. Kedua, perluasan fitur pembayaran digital kepada nasabah.

Terakhir, perbankan digital. Rosan mengatakan seluruh bank milik negara telah memiliki solusi bank digital. Sebagai contoh, pengguna BNI Mobile telah tumbuh 59% secara tahunan pada 2020 menjadi 7,8 juta pengguna.

Maka dari itu, Rosan mengatakan keuangan digital di Asia Tenggara telah berubah menuju penguatan inklusi keuangan. Menurutnya, hal tersebut baik utnuk mengantisipasi partisipasi usaha mikro, kecil, dan menengah.

"Dalam domain ini, volume pembayaran digital diperkirakan akan melonjak. Sementara itu, lanskap pinjaman digital diperkirakan akan tumbuh secara signifikan pada 2030," kata Rosan.

Reporter: Andi M. Arief

Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData