Tabungan Tergerus, 66% Warga RI Punya Cicilan Paylater dan 22% Pinjol

Traveloka
Ilustrasi paylater
Penulis: Desy Setyowati
9/1/2024, 16.30 WIB

Masyarakat Indonesia mengandalkan pinjol termasuk paylater untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun gaya hidup di saat tabungan tergerus. Ini terlihat dari dataJakpat yang menunjukkan, 66% warga memiliki paylater dan 25% pinjol.

Pinjol konsumtif bisa berupa pinjaman tunai dan paylater atau beli sekarang bayar nanti.

Berdasarkan riset Jakpat terhadap 1.503 responden, sebanyak 86% responden menggunakan layanan pembayaran digital selama Juli – Desember 2023. Sebanyak 75% di antaranya menggunakan e-wallet, 45% mobile/internet banking, dan 25% paylater.

Sebanyak 66% responden rutin membayar paylater tiap bulan dan 25% membayar cicilan pinjol.

Head of Research Jakpat Aska Primardi menyampaikan, seringkali gaji dan tabungan tergerus untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan gaya hidup. Di sisi lain, peningkatan penghasilan tidak sebanding dengan tingginya kenaikan biaya hidup.

“Dengan pertimbangan gaji sebulan yang bisa habis dalam waktu kurang dari sebulan, mereka pun mulai beralih ke fitur paylater,” kata Aska dalam keterangan pers, Selasa (9/1).

Berdasarkan laporan Mandiri Spending Index atau MSI pada Desember 2023, indeks tabungan masyarakat kelompok terbawah berada di level 47,4 pada November 2023 atau turun dibandingkan bulan sebelumnya 54,8.

Penurunan itu tak sejalan dengan tingkat belanja masyarakat yang naik dari 253,3 pada Oktober menjadi 269,2 per November 2023.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menyampaikan, belanja masyarakat dari kelompok terbawah atau konsumen dengan tabungan di bawah Rp 1 juta mulai menunjukkan perlambatan. Tabungan kelompok ini turun terjadi sejak Mei 2023.

Andry menilai, berkurangnya tabungan tersebut berdampak pada tingkat belanja.

Sementara itu, tingkat belanja kelompok menengah atau memiliki saldo Rp 1 juta - Rp 10 juta relatif stabil.

Berdasarkan survei kolaborasi Kredivo bersama Katadata Insight Center (KIC) terhadap 3.656 responden selama 2022, sebanyak 45,9% pernah menggunakan paylater. Hasil survei ini tertuang dalam laporan bertajuk 'Perilaku Konsumen e-Commerce Indonesia 2023: Pemulihan Ekonomi dan Tren Belanja Pasca Pandemi'.

Rincian penggunaan paylater masyarakat Indonesia sebagai berikut:

Reporter: Desy Setyowati, Ferrika Lukmana Sari