Firma riset pasar International Data Corporation (IDC) mencatat penjualan telepon seluler atau ponsel di Indonesia turun signifikan pada kuartal pertama tahun ini. Meski penjualan lesu, merek ponsel asal Tiongkok, Vivo, berhasil meraih pangsa pasar terbesar di RI.
Market Analyst Client Devices IDC Indonesia Risky Febrian mengatakan penjualan ponsel di Indonesia mencapai titik terendah dalam dua tahun terakhir. Pada kuartal pertama tahun ini, penjualan ponsel turun 7% secara tahunan dan anjlok hingga 24,1% secara kuartalan.
Risky mengatakan anjloknya penjualan ponsel tidak bisa lepas dari dampak penyebaran Covid-19. Sebab, kondisi pasar dan daya beli masyarakat turun selama pandemi corona.
Risky menyebut penjualan ponsel pada dua bulan pertama tahun ini sebenarnya cukup baik. Apalagi fasilitas produksi dan komponen tidak ada yang terganggu.
Namun, penjualan ponsel mulai turun pada Maret 2020. Apalagi pemerintah mulai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan tersebut membuat toko ritel ponsel tutup.
(Baca: Pengguna Xiaomi, OPPO, dan Vivo Bisa Saling Transfer Data Lebih Mudah)
(Baca: Huawei Gandeng Bank Rusia, Xiaomi, OPPO, dan Vivo untuk Lawan AS)
Lebih lanjut, Risky menyebut penjualan ponsel pada tahun ini bakal lesu. Sebab, penyebaran virus corona belum juga usai, terutama ketika Ramadan. Biasanya, penjualan ponsel meningkat jelang Lebaran.
"Pasar ponsel Indonesia akan terus mengalami turbulensi yang disebabkan oleh berbagai faktor ekonomi hingga kuartal tiga 2020," kata Risky dalam siaran pers pada Senin (18/5).
Di tengah situasi tersebut, merek ponsel Vivo justru mencatatkan penjualan paling moncer. Hal itu membuat Vivo menguasai pangsa pasar penjualan ponsel pada kuartal pertama tahun ini.
Pangsa pasar Vivo di Indonesia pada tiga bulan pertama tahun ini mencapai 27,4%. Jumlah itu meningkat dibanding kuartal sebelumnya yang mencapai 22,8%.
Vivo pun berhasil menggeser OPPO yang pada kuartal sebelumnya menjadi nomor satu penguasa pasar ponsel Indonesia. Oppo hanya mencatatkan pangsa pasar 22,5% pada kuartal pertama tahun ini, lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 26,2%.
(Baca: Riset Canalys: Pangsa Pasar OPPO Melebihi Samsung di Indonesia)