Huawei mengonfirmasi bahwa HarmonyOS 2 digunakan di lebih dari 40 juta perangkat sejak diluncurkan pada awal Juni (2/6). Sistem operasi atau operating system (OS) ini bersaing dengan Android milik Google.
Dalam seminggu sejak diluncurkan OS tersebut digunakan di lebih dari 10 juta gadget. “Pencapaian ini (di lebih dai 40 juta perangkat) adalah tonggak besar lainnya untuk sistem operasi baru ini,” kata perusahaan melalui laman Huawei Central, dikutip akhir pekan lalu (31/7).
Perusahaan asal Tiongkok itu sudah menyematkan Harmonys OS 2 di Huawei Mate 40, Mate 30, Mate 20, Mate 10, P40, P30, P20, dan P10 series. Selain itu, diterapkan di perangkat tablet seperti jajaran Huawei MatePad Pro dan MediaPad M6.
Ponsel pintar (smartphone) Honor juga masuk dalam daftar perangkat yang memenuhi syarat HarmonyOS 2. Selain itu, beberapa model gadget menengah ke atas sedang menguji fitur HarmonyOS 2 di Tiongkok.
Huawei mengumumkan bahwa Huawei Mate 9 dan P10 akan mengadopsi HarmonyOS 2. Perusahaan menargetkan lebih dari 100 juta perangkat buatannya mengadopsi OS terbaru ini.
Namun Huawei belum mengumumkan detail peluncuran ponsel berbasis Harmonys OS kepada konsumen global.
Perusahaan teknologi itu pun berkolaborasi dengan lebih dari 20 vendor perangkat keras (hardware) dan 280 pengembang perangkat lunak (software). Ini agar HarmonyOS 2 bisa digunakan di lebih banyak gadget.
Apalagi OS tersebut membawa banyak fitur dan antarmuka pengguna yang baru untuk konsumen. HarmonyOS dapat digunakan di banyak perangkat seperti smartphone, jam tangan, televisi hingga gawai berbasis Internet of Things (IoT).
Huawei mengembangkan sistem operasi sendiri yang dikenal dengan HongMeng sejak 2012. Namun awal 2019, perusahaan Tiongkok ini masuk daftar hitam (blacklist) terkait perdagangan di AS.
Alhasil, Huawei tak bisa bekerja sama dengan perusahaan AS, termasuk Google. Sejak Agustus tahun lalu, gawai Huawei tak lagi didukung OS Android maupun Layanan Seluler Google (GMS) seperti Gmail, YouTube, dan lainnya.
Sejak saat itu, Huawei mulai menyematkan Harmony OS pada perangkat. ArsTechnica mengatakan, berdasarkan pengamatan saat menjalankan remote device emulator dari Software Development Kit (SDK) Harmony OS, sistem operasi ini mirip dengan Android 10.
Pada tampilan awal (home screen) misalnya, GSM Arena melaporkan mirip dengan yang ada di Android. Kemudian, pada desain bilah notifikasi, tampilan recent apps hingga pengaturan, Harmony OS mirip dengan Android 10. Pada menu pengaturan, ada beberapa desain mirip seperti bidang elips yang melingkari tulisan Harmony OS.
Desain itu dinilai mirip dengan desain Android 10. Selain itu, salah satu pengembang yang menguji coba Harmony OS menilai, mesin virtualnya mirip dengan versi terbaru Android. “Partisi sistem juga dinilai serupa dengan OS milik Google,” demikian kata sumber yang tidak disebutkan namanya, dikutip dari GSM Arena, akhir tahun lalu (27/12/2020).
Mesin virtual adalah program software yang menunjukkan perilaku komputer. Selain itu, dapat melakukan tugas seperti menjalankan aplikasi dan program seperti komputer yang terpisah. Sedangkan partisi adalah pembagian ruang kosong pada media penyimpanan.
Pada awal 2021, President Consumer Business Software Huawei Wang Chenglu mengatakan, Android Open Source Project atau AOSP memang berfungsi sebagai batu loncatan bagi HarmonyOS.
Namun, menurutnya, hal itu ada pada versi beta, sedangkan untuk kerangka kerjanya akan diubah.
Huawei membuat Harmony OS bersifat open source, sehingga bisa digunakan oleh produsen hardware maupun pengembang aplikasi lain. “Ini tonggak sejarah ketika kami mendukung perangkat Huawei dengan Harmony OS 2.0. Pada saat yang sama, ini mungkin tersedia untuk perangkat vendor lain," kata Chenglu.
Chenglu juga menyatakan, Harmony OS akan menjadi pesaing Android ke depan. "Dalam lima tahun terakhir, tim perangkat lunak kami pada dasarnya telah menggantikan sebagian besar bagian inti sistem Android,” kata dia.
Namun, beberapa analis menilai, sistem operasi ini akan sulit mengalahkan Android milik Google. "Saya agak ragu tentang seberapa banyak yang akan benar-benar mengadopsi itu, mengingat Huawei sebenarnya merupakan pesaing," kata Analis senior di IDC Kiranjeet Kaur, dikutip dari CNET, tahun lalu (11/9/2020).